Pena Santri Bergerak! Pesantren Nuris Cetak Calon Jurnalis Muda yang Inspiratif Lewat Ajang Lomba Internal

Lomba Internal Jurnalistik, dari Tokoh Inspiratif hingga Isu Sosial 

Pesantren Nuris – Dunia literasi di Pesantren Nuris Jember kembali menggeliat. Pada Jumat, 31 Oktober 2025, Pesantren Nuris menggelar Lomba Internal Jurnalistik yang diikuti oleh 40 siswa dari lembaga-lembaga pendidikan tingkat atas, yakni SMA, SMK, dan MA Unggulan Nuris. Kegiatan ini berlangsung di Aula SMA Nuris Jember dengan suasana penuh semangat dan kompetitif.

Lomba ini menjadi ajang bagi para siswa untuk menunjukkan kemampuan menulis berita dan berpikir kritis terhadap peristiwa di sekitar mereka. Dengan tema besar “Dari Tinta dan Pikiran Santri, Mengalir Karya yang Menyala”, peserta diberi kebebasan untuk mengangkat berbagai topik menarik, mulai dari peristiwa lokal di lingkungan sekolah dan pesantren, tokoh inspiratif, hingga isu sosial, pendidikan, dan budaya.

Sejak pagi, aula telah dipenuhi oleh peserta yang membawa alat tulis. Panitia memberikan pengarahan teknis dan batas waktu penulisan selama dua jam. Para peserta tampak serius mencari ide, mengingat-ingat peristiwa penting yang terjadi di sekitar mereka akhir-akhir ini, dan merangkai paragraf berita dengan gaya bahasa jurnalistik yang lugas dan informatif.

(Baca juga : Satu Langkah Lebih Dekat Jadi Jurnalis: Nafisah Ayu Ari Santi Siswi MA Unggulan Nuris Ukir Prestasi!)

Menurut penanggung jawab lomba Jurnalistik, Ibu Lilis Agoestin, S.S., lomba ini diselenggarakan sebagai upaya menumbuhkan bakat jurnalistik dan budaya literasi di kalangan santri dan siswa Nuris. “Kami ingin siswa tidak hanya pandai menulis, tetapi juga peka terhadap peristiwa di sekitar mereka. Jurnalistik melatih kepekaan sosial dan kemampuan berpikir kritis,” ujarnya.

Selama lomba berlangsung, suasana aula terasa dinamis, tetapi tetap kondusif. Sesekali terdengar tawa kecil ketika peserta saling bertukar ide atau berdiskusi ringan tentang judul berita yang akan diangkat. Di antara peserta juga tampak muncul semangat kompetisi yang sehat, bukan hanya untuk menang, tetapi untuk menghasilkan tulisan yang bermakna dan inspiratif.

Salah satu peserta dari MA Unggulan Nuris mengaku sangat senang bisa mengikuti lomba ini. “Saya jadi belajar bagaimana menulis berita yang benar, bukan sekadar cerita. Ternyata menulis jurnalistik itu seru dan menantang,” ujarnya dengan antusias.

Menjelang akhir kegiatan, seluruh peserta menyerahkan hasil tulisannya kepada panitia untuk dinilai oleh dewan juri. Melalui lomba ini, Pesantren Nuris Jember semakin menegaskan komitmennya untuk membangun generasi penulis muda yang kritis, berintegritas, dan berjiwa literat. Generasi yang mampu mengabarkan kebaikan melalui tulisan yang cerdas dan inspiratif. [MFAF.Red]

Related Post