Perjalanan Pendidikan dan Mimpi Besar Ruwaidah Alumni MA Unggulan Nuris

Ruwaidah dan Misinya Membangun Masa Depan Dalam Dunia Kesehatan

Pesantren Nuris — Dalam hidup ini, tidak semua perjalanan telah dirancang sejak awal. Terkadang arah berubah karena dorongan orang tua, lingkungan, ataupun keadaan sekitar. Namun, di balik semua itu, selalu ada cerita perjuangan luar biasa yang dijalani dengan penuh keikhlasan dan semangat. Salah satu contoh terbaik dari kisah itu datang dari sosok alumni MA Unggulan Nuris tahun 2025 yang penuh tekad dan keteguhan hati: Ruwaidah.

Lahir di Banyuwangi pada tahun 2007 dan tumbuh di lingkungan Kalibaru Manis, Kalibaru, Banyuwangi, Ruwaidah dikenal sebagai sosok yang ceria, mandiri, dan selalu ingin belajar banyak hal. Ia memiliki impian besar sejak masih duduk di bangku madrasah: menjadi hospital owner sekaligus pengusaha sukses. Dua cita-cita yang tampak besar dan tidak mudah, namun justru menjadi alasan mengapa ia selalu berusaha lebih keras dibandingkan yang lain.

Perjalanan pendidikan Ruwaidah dimulai di MTs Unggulan Nuris Jember, tempat di mana ia merasakan perbedaan besar dalam hal disiplin, kultur belajar, dan pembentukan karakter. Melanjutkan pendidikan di MA Unggulan Nuris, ia semakin matang dalam memahami tantangan hidup dan pentingnya perjuangan.

Masuk ke dalam dunia pesantren tentu bukan hal mudah. Banyak aturan yang harus dipatuhi, jadwal yang padat, dan jarak dari keluarga yang cukup jauh. Namun, semua itu justru menanamkan nilai-nilai yang tidak ia dapatkan sebelumnya: kesabaran, ketangguhan, kedisiplinan, manajemen waktu, hingga kemampuan mandiri dalam segala hal. Di Nuris, Ruwaidah mendapatkan pengalaman hidup yang sangat banyak dan benar-benar membentuk dirinya hingga seperti sekarang.

Meskipun tidak terlalu aktif dalam organisasi formal, Ruwaidah tetap berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan madrasah dan bahkan pernah mengikuti program NSEP (Nuris Student Exchange Program) tahun 2024, sebuah pengalaman prestisius yang memberikan wawasan dan relasi baru dalam dunia pendidikan.

Kini Ruwaidah resmi melanjutkan pendidikan di Stikes Sukma Wijaya Sampang, mengambil Program Studi Administrasi Kesehatan. Di kampus barunya ini ia memilih tetap mengembangkan hobi dan minatnya dengan mengikuti UKM Badminton serta Paduan Suara. Ia percaya bahwa pengalaman organisasi dan minat bakat harus tetap berkembang agar dapat membentuk kepribadian yang lebih seimbang dan kreatif.

(Baca juga : Kesederhanaan yang Bermakna: Nuruddiyanata Holidah Alumni MA Unggulan Nuris di Dunia Ekonomi Syariah)

Ketika ditanya bagaimana perasaannya saat diterima di kampus ini, jawaban Ruwaidah sangat jujur, realistis, dan menyentuh hati.

Ia mengaku bahwa sebenarnya perguruan tinggi tersebut bukan pilihan awalnya. Namun karena doa, harapan, dan dorongan kuat dari orang tua, ia memutuskan untuk mengikuti keinginan mereka.

“Saya berusaha menjalaninya dengan niat baik dan semangat agar keputusan ini tetap membawa hasil yang positif.” ujar Ruwaidah penuh ketulusan.

Di balik keputusan itu, tersimpan tekad bahwa ia tetap akan menjadi sosok yang berkembang dan melangkah dengan mantap, meskipun tidak semua hal sesuai dengan rencana awalnya.

Alasan memilih Administrasi Kesehatan juga cukup jelas: jurusan ini punya prospek yang bagus serta sesuai dengan keinginan orang tua yang ingin melihatnya memiliki masa depan cerah di bidang kesehatan. Ia juga merasa tertarik dengan sistem manajemen dan pelayanan kesehatan, yang menjadi bagian penting dalam kesuksesan sebuah rumah sakit.

Semua ini menjadi langkah awal penting bagi impian besarnya kelak untuk memiliki rumah sakit sendiri dan menjadi pengusaha yang bermanfaat untuk banyak orang.

Dalam perjalanan hidupnya ke depan, Ruwaidah memiliki harapan yang sangat mulia. Ia ingin mendapatkan ilmu yang luas dan bermanfaat, sukses dengan jalannya sendiri, dan tentu saja mampu membanggakan kedua orang tuanya yang selama ini menjadi sumber motivasi terbesar dalam hidupnya.

Lebih dari itu, ia ingin menjadi sosok yang bermanfaat bagi banyak orang. Baginya, keberhasilan seseorang bukan sekadar soal kekayaan atau jabatan tinggi, tetapi sejauh mana ia dapat membawa kebaikan dan kebaikan itu mampu dirasakan oleh orang lain.

Jika diminta untuk berbicara tentang Nuris, suara Ruwaidah terdengar penuh nostalgia sekaligus syukur yang mendalam. Ia mengaku bahwa kehidupan pesantren sangat mengajarkannya banyak hal.

Awalnya ia sering mengeluh. Aturan yang ketat, jam yang padat, dan tekanan akademik membuatnya hampir menyerah. Namun, seiring berjalannya waktu, ia membuktikan bahwa proses itulah yang membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih kuat. Di antara rasa lelah dan tuntutan, ada banyak tawa bersama teman-teman, cerita seru yang tidak terlupakan, dan momen-momen yang akan selalu ia kenang.

Baginya, Nuris adalah tempat yang menghadirkan pengalaman terbaik — campuran antara perjuangan dan kebahagiaan yang lengkap sebagai bekal untuk menghadapi masa depan.

Dengan penuh rasa terima kasih ia menyampaikan pesan:

“Terima kasih untuk semua pelajaran hidup. Semoga Nuris semakin maju dan tetap menjadi tempat yang nyaman untuk para santri belajar dan berkembang. Untuk teman-teman, tetap semangat di mana pun kalian berada!”

Ruwaidah adalah bukti bahwa hidup tidak selalu berlangsung sesuai rencana, namun ia memilih untuk tetap melangkah dengan keyakinan bahwa setiap pilihan yang diambil dengan niat baik akan membawa hasil positif. Semangatnya untuk berbakti kepada orang tua, mimpinya menjadi pengusaha yang sukses serta pemilik rumah sakit, dan ketulusannya untuk selalu bermanfaat bagi banyak orang menjadikan dirinya sebagai sosok yang patut dijadikan teladan.

Perjalanan Ruwaidah baru saja dimulai. Dengan semangat besar, dukungan orang tua, serta bekal pendidikan dari Nuris, ia yakin dapat menginjak masa depan yang jauh lebih cerah.

Dan pada akhirnya, setiap mimpi besar akan selalu menemukan jalannya — selama diperjuangkan dengan doa, kerja keras, dan hati yang bersyukur. Ruwaidah telah memulainya. Kini tinggal menunggu waktu di mana nama dan mimpinya bersinar, membawa manfaat bagi semua. [LA.Red]

 

Nama      : Ruwaidah

Alamat    : Kalibaru Manis, Kalibaru, Banyuwangi

Hobi         : Badminton

Cita2        : Menjadi hospital owner sekaligus pengusaha sukses

Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2025

Kuliah      : Stikes Sukma Wijaya Sampang, Program Studi Administrasi Kesehatan

Related Post