Anak Ekskul Tahfidz & Tilawah Ini Melesat ke Podium MHQ
Pesantren Nuris — MA Unggulan Nuris kembali menorehkan deretan prestasi yang menunjukkan bahwa lingkungan pendidikan ini tidak hanya menjadi ruang belajar formal, tetapi juga tempat berkembangnya potensi santri dari berbagai bidang, termasuk tahfidz dan seni baca Al-Qur’an. Salah satu nama yang belakangan ini menjadi perhatian adalah Muhammad Afkin Alifi Arif, siswa kelas X D yang akrab dipanggil Alifi, seorang remaja asal Curahmalang, Rambipuji, Jember, yang sejak awal telah menunjukkan ketertarikannya pada kegiatan keagamaan dan pengembangan diri melalui hobi seperti sepak bola dan tilawah. Meskipun aktivitasnya padat, Alifi tetap mampu menjaga ritme belajarnya, hingga akhirnya berhasil meraih Juara 3 Musabaqah Hifzhil Qur’an 1 Juz dalam gelaran MANBA’AN II tingkat sekolah yang diselenggarakan oleh MA Unggulan Nuris, sebuah pencapaian yang membanggakan tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang tua, guru, serta lingkungan sekolah.
Dalam kesehariannya, Alifi dikenal sebagai sosok yang cukup aktif mengikuti berbagai kegiatan sekolah. Ia bergabung di ekskul tahfidz, tilawah, hadrah, dan pidato bahasa Indonesia. Keterlibatannya dalam banyak kegiatan ini menjadi bukti bahwa dirinya adalah pelajar yang tidak pernah berhenti mencoba hal baru, meskipun tetap menjadikan Al-Qur’an sebagai prioritas utama dalam keseharian. Ketika ditanya mengenai alasan mengikuti lomba ini, Alifi menjawab dengan sederhana namun bermakna: ia ingin membanggakan orang tuanya. Di balik kesederhanaan alasan itu, tersimpan motivasi yang kuat untuk terus menjaga hafalan serta keinginannya untuk menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan secara konsisten dapat membawa hasil yang nyata.
Motivasi yang menjadi pegangan Alifi selama berlatih juga cukup menarik. Ia mengungkapkan sebuah kalimat, yaitu لَاسَاعَةَ إِلَّا بِالْقُرْآنِ, yang berarti tiada waktu tanpa Al-Qur’an. Kalimat itu setidaknya menggambarkan prinsip yang ingin ia pegang, bahwa rutinitas kesehariannya harus selalu dekat dengan kalam Allah, terutama bagi seorang santri yang ingin terus menguatkan hafalan. Namun, perjalanan menuju podium juara tentu tidak datang begitu saja. Salah satu kesulitan yang ia alami adalah demam panggung. Rasa gugup kerap muncul ketika harus tampil di depan dewan juri dan peserta lainnya. Meski begitu, demam panggung tersebut tidak menghentikan langkahnya, sebab ia terus mencoba menenangkan diri dan mengingat bahwa tampil adalah bagian dari proses belajar.
(Baca juga : Kuliah dengan Beasiswa, Usai Sarjana Alumni MA Unggulan Nuris Gapai Impian Jadi Tenaga Pendidikan)
Persiapan yang dilakukan Alifi untuk menghadapi lomba ini tidaklah rumit, tetapi sangat membutuhkan kedisiplinan. Ia mengandalkan murojaah setiap hari dan menjaga keistiqamahan, karena baginya, hafalan bukan tentang seberapa cepat menghafal, melainkan seberapa kuat untuk menjaga hafalan tersebut tetap melekat. Rutinitas murojaah ini juga membantu memperkuat keyakinan dirinya setiap kali menghadapi momen tampil di depan juri. Meskipun waktu istirahatnya kadang berkurang karena persiapan, ia tetap merasa bahwa usaha tersebut sepadan dengan pengalaman dan hasil yang akhirnya ia dapatkan.
Setelah mengikuti lomba dan memperoleh juara, Alifi memberi pesan dan kesan yang cukup menyejukkan. Ia merasa bahwa sesama penghafal Al-Qur’an harus selalu diberi kesabaran oleh Allah, sebab perjalanan sebagai seorang hafidz tidak pernah mudah dan membutuhkan waktu panjang untuk menjaga hafalan tetap stabil. Selain itu, ia juga menyampaikan harapan agar teman-teman yang belum khatam bisa segera menyelesaikan hafalan mereka, sehingga semakin banyak siswa yang bisa menjadi bagian dari generasi Qur’ani di MA Unggulan Nuris. Ia juga merasa sangat senang karena dapat ikut berpartisipasi dalam lomba ini dan merasakan suasana kompetisi yang positif dan penuh semangat.
Ketika ditanya mengenai harapannya ke depan, Alifi menyampaikan bahwa ia ingin mengikuti lebih banyak lagi perlombaan dan terus menargetkan prestasi yang lebih baik. Keinginannya bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan, tetapi juga sebagai cara memperkuat hafalan dan pengalaman dirinya sebagai seorang santri yang aktif. Rasa senang yang ia rasakan usai meraih juara tidak membuatnya cepat puas, melainkan menjadi penyemangat untuk menghadapi tantangan berikutnya. Dengan semangat dan komitmen yang ia miliki, bukan tidak mungkin impiannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berprestasi semakin mudah diwujudkan, terlebih ia juga bercita-cita menjadi anggota TNI atau seorang pengusaha sukses di masa depan.
Prestasi Alifi ini sekaligus menambah daftar panjang santri MA Unggulan Nuris yang terus mengharumkan nama sekolah di berbagai bidang, khususnya dalam ajang-ajang tahfidz Al-Qur’an. Semangat para siswa seperti Alifi membuktikan bahwa lingkungan pendidikan yang penuh dukungan dan atmosfer kompetitif yang sehat mampu melahirkan generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat secara spiritual. Dengan prestasi tersebut, Alifi telah menunjukkan bahwa usia bukanlah batas untuk menunjukkan kemampuan, dan bahwa keberhasilan merupakan hasil dari konsistensi, usaha, dan keyakinan pada proses yang dijalani. [LA.Red]
Nama : Muhammad Afkin Alifi Arif
Hobi : sepak bola dan tilawah
Cita2 : TNI atau seorang pengusaha sukses
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember (X D)
Prestasi : Juara 3 Musabaqah Hifzhil Qur’an 1 Juz “MANBA’AN II” tingkat Sekolah yang diselenggarakan oleh MA Unggulan Nuris
