Lomba Dadakan, Hasilnya Nggak Main-main: Ayunda Juara 3
Pesantren Nuris — Ajang MUSABAQAH QIRA’ATUL KUTUB (MQK) dan MUSABAQAH HIFDZUN NAZHAM (MHN) tingkat sekolah yang diselenggarakan oleh MA Unggulan Nuris Jember kembali menjadi ruang aktualisasi bagi para siswa untuk menguji kemampuan akademik sekaligus ketekunan dalam mengkaji kitab. Dalam kompetisi tersebut, Ayunda Aulia V, siswi kelas XI E yang akrab disapa Ayunda, berhasil menorehkan prestasi sebagai Juara 3 MHN Imrity. Prestasi ini menjadi catatan menarik karena diraih melalui proses yang singkat, namun dijalani dengan kesungguhan dan keberanian untuk mencoba.
Ayunda dikenal sebagai pribadi yang memiliki ketertarikan pada dunia kreatif. Hobi mendengarkan musik, menonton, serta menulis puisi membuatnya akrab dengan kata-kata, irama, dan rasa. Ketertarikan tersebut ternyata memiliki keterkaitan dengan dunia nazham, terutama dalam menghafal Imrity yang membutuhkan kepekaan terhadap pola bunyi dan susunan bait. Meskipun cita-citanya terbentang luas mulai dari dokter, perawat, hingga penulis sastra Indonesia, Ayunda tidak menutup diri untuk terus mengasah kemampuan di bidang keilmuan agama, khususnya dalam kajian kitab.
Keikutsertaan Ayunda dalam lomba MHN Imrity dilandasi keinginan untuk meningkatkan kemampuan menghafal dan mengingat nadzom. Ia menyadari bahwa hafalan bukan hanya soal daya ingat, tetapi juga soal latihan, kesabaran, dan kemauan untuk terus mencoba meski merasa belum sempurna. Motivasi yang ia pegang pun sederhana namun reflektif, yakni mengingat kembali pesan Al-Qur’an tentang nikmat Allah yang sering kali luput disyukuri. Dari sana, ia memandang kesempatan mengikuti lomba sebagai salah satu nikmat yang patut dicoba dan dimaksimalkan.
(Baca juga : Cerdas dan Berprestasi Sosok Inspiratif Alumni MA Unggulan Nuris Juarai MHQ Musytaq 2025 UINSA Surabaya)
Dalam prosesnya, Ayunda tidak menampik bahwa kesulitan terbesar yang ia hadapi adalah menghafal dan mempertahankan hafalan agar tidak mudah lupa. Nazham Imrity memiliki struktur yang cukup menantang, sehingga membutuhkan pemahaman dan pengulangan yang konsisten. Menariknya, persiapan yang dilakukan Ayunda terbilang singkat. Ia mulai belajar serius dari pulang diniyah hingga malam hari menjelang lomba, atau tepatnya pada H-1 pelaksanaan. Waktu yang terbatas tidak membuatnya mundur, justru mendorongnya untuk fokus memahami nadzom beserta penjelasannya secara intens.
Saat hari lomba tiba, Ayunda tampil dengan perasaan campur aduk antara gugup dan penasaran terhadap hasil usaha singkat yang telah ia lakukan. Meski persiapan tidak panjang, ia berusaha menyampaikan hafalan sebaik mungkin dengan menjaga alur nazham agar tetap runtut. Usaha tersebut berbuah hasil ketika namanya diumumkan sebagai peraih Juara 3 MHN Imrity tingkat sekolah. Kemenangan ini menjadi pengalaman berharga sekaligus kejutan yang menyenangkan bagi dirinya.
Perasaan senang pun jelas dirasakan Ayunda. Ia menyebut pengalaman ini sebagai lomba dadakan yang berakhir manis. Prestasi tersebut memberinya kepercayaan diri bahwa mencoba hal baru, meski dengan persiapan terbatas, tetap dapat menghasilkan sesuatu yang berharga jika dilakukan dengan niat dan usaha. Selain itu, keterlibatannya dalam ekstrakurikuler jurnalistik turut membentuk cara berpikir reflektif dan kritis, sehingga ia mampu memaknai proses lomba bukan hanya dari sisi hasil, tetapi juga dari pengalaman belajar yang diperoleh.
Melalui prestasi ini, Ayunda menyampaikan harapan agar ke depannya ia dapat mengikuti lomba-lomba kitab dengan niat yang lebih kuat dan persiapan yang lebih matang. Ia juga berharap program kitab di MA Unggulan Nuris terus berkembang dan semakin maju, sehingga semakin banyak siswa yang tertarik untuk mendalami kajian kitab secara serius. Baginya, lomba bukan sekadar ajang mencari juara, melainkan sarana untuk mengenal potensi diri dan memperluas wawasan.
Prestasi Ayunda Aulia V dalam ajang MHN Imrity menjadi bukti bahwa keberanian untuk mencoba, meski dengan keterbatasan waktu dan persiapan, tetap memiliki nilai penting dalam proses belajar. Capaian ini sekaligus menegaskan bahwa MA Unggulan Nuris Jember terus menjadi ruang tumbuh bagi siswa untuk bereksplorasi, berproses, dan meraih prestasi sesuai dengan minat serta potensi masing-masing. [LA.Red]
Nama : Ayunda Aulia V
Hobi : mendengarkan musik, menonton, serta menulis puisi
Cita2 : dokter, rekam medis, mendalami dunia sastra Indonesia
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember (XI E)
Prestasi : Juara 3 MHN Imrity “MUSABAQAH QIRA’ATUL KUTUB (MQK) & MUSABAQAH HIFDZUN NAZHAM (MHN)” tingkat Sekolah yang diselenggarakan oleh MA Unggulan Nuris
