Belajar, Muroja’ah, Gas Juara! Luay Siswa MA Unggulan Nuris Raih Juara 2 MANBA’AN II

Luay Buktiin ke Orang Tua Lewat Lomba Tahfidz

Pesantren Nuris — Dalam suasana penuh semangat menjelang akhir tahun pelajaran, salah satu siswa MA Unggulan Nuris kembali menorehkan pencapaian membanggakan yang turut memperkaya deretan prestasi madrasah. Kali ini, kabar baik tersebut datang dari Luay Al-wan Al-Fathi, siswa kelas XII D yang berasal dari Jombang, Kencong, Jember. Sosok yang akrab disapa Luay itu berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) 1 Juz “MANBA’AN II” tingkat sekolah, sebuah kompetisi tahfidz yang rutin diselenggarakan oleh MA Unggulan Nuris. Keberhasilan ini menjadi catatan penting, terutama karena Luay tidak hanya dikenal sebagai siswa yang tekun dalam pembelajaran, tetapi juga memiliki minat kuat di bidang membaca dan bercita-cita menjadi seorang aktor kelak.

Dalam kesehariannya di madrasah dan pesantren, Luay dikenal sebagai siswa yang konsisten menjaga rutinitas hafalan serta aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tilawah. Kesukaannya pada membaca menjadikannya pribadi yang akrab dengan ketekunan, sehingga proses menghafal Al-Qur’an bukan lagi sekadar rutinitas semata, melainkan bagian dari perjalanan yang ia jalani secara sadar dan penuh komitmen. Namun, baginya mengikuti lomba ini bukan sekadar urusan akademik ataupun prestise; ada alasan personal yang menjadi sumber kekuatan sejak awal, yaitu keinginannya membuktikan kepada kedua orang tua bahwa usaha dan ketekunannya selama ini tidak sia-sia. Ia berharap hafalan yang ia pelajari di pesantren mampu memberikan hasil nyata yang bisa membuat keluarganya bangga.

Di balik prestasi tersebut tentu ada tantangan yang harus dilalui. Luay menyampaikan bahwa salah satu kesulitan yang paling sering ia temui ialah menemukan ayat-ayat yang serupa dalam satu juz, karena beberapa ayat Al-Qur’an memiliki rangkaian kata yang hampir mirip dan membutuhkan ketelitian tinggi untuk membedakannya. Meskipun demikian, ia tidak menjadikan hal itu sebagai hambatan besar. Justru dari situ ia semakin memahami pentingnya mengulang hafalan secara konsisten agar tidak keliru dalam penyebutan ayat saat tampil di hadapan dewan juri. Ia mempersiapkan diri jauh-jauh hari, dengan latihan rutin yang dilakukan setiap selesai kegiatan madrasah, serta memperbanyak muroja’ah pada waktu senggang. Persiapan yang matang inilah yang menurutnya menjadi faktor utama keberhasilannya.

(Baca juga : Persembahkan 4 Piala Nalasud 2025 Tingkat Provinsi, Santri MA Unggulan Nuris juga Jago Bikin Puisi)

Motivasi yang selalu menyertai langkahnya pun sederhana, tetapi sangat berarti baginya. Ia meyakini bahwa tidak ada hal yang terlalu kecil untuk diremehkan. Bahkan, kemenangan yang ia raih kali ini menurutnya berawal dari hal yang tampak sepele yaitu kebiasaan membaca. Luay percaya bahwa kebiasaan tersebut memperkuat daya ingat sekaligus memperluas pemahaman terhadap struktur ayat yang ia hafal. Dari kebiasaan yang konsisten itu pula ia mulai merasakan perubahan besar: hafalan lebih kuat, pemahaman ayat lebih terarah, dan mental tampil di panggung semakin mantap.

Selain motivasi internal, ia juga menyimpan pesan yang menurutnya sangat relevan bagi siapa pun yang sedang berjuang meraih impian. Bagi Luay, mengingat Allah dalam setiap keadaan merupakan hal yang sangat penting, karena seberat apa pun perjalanan hidup atau proses belajar, semuanya akan menjadi lebih ringan ketika seseorang sadar bahwa ada pertolongan Allah yang selalu menyertai. Pesan ini menurutnya bukan sekadar nasihat, tetapi pengalaman yang ia rasakan langsung selama mengikuti proses perlombaan.

Ketika pengumuman lomba disampaikan dan namanya disebut sebagai Juara 2, Luay mengaku merasa sungguh senang, terlebih karena ia dapat pulang di masa liburan dengan membawa piala yang menjadi bukti nyata atas usaha yang ia lakukan selama ini. Prestasi tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi motivasi tambahan untuk dirinya agar dapat melangkah ke jenjang perlombaan yang lebih tinggi. Ia berharap dapat mengikuti kompetisi tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional jika diberikan kesempatan, dan tentu saja dengan persiapan yang lebih matang dari sebelumnya.

Lebih dari sekadar prestasi, keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa siswa MA Unggulan Nuris tidak hanya aktif dalam pembelajaran formal, tetapi juga memiliki potensi besar dalam bidang keagamaan. Keikutsertaan Luay dalam ekstrakurikuler tilawah semakin menegaskan bahwa pembinaan madrasah berjalan dengan baik dan mampu mencetak peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam karakter dan spiritualitas. Dengan diraihnya juara ini, madrasah kembali membuktikan konsistensinya sebagai lembaga yang mampu mengembangkan minat dan bakat siswa di berbagai bidang, termasuk tahfidz Al-Qur’an.

Ke depan, Luay berharap agar pencapaian ini bisa menjadi batu loncatan menuju prestasi yang lebih besar. Ia ingin terus mengembangkan kemampuan hafalan, mempertahankan kualitas bacaan, dan menjaga kedisiplinan dalam belajar. Harapan lainnya, ia ingin semua ilmu yang diperoleh selama menuntut ilmu di MA Unggulan Nuris dapat menjadi bekal yang berkah serta bermanfaat, baik untuk dirinya maupun untuk masyarakat di masa depan. Dengan penuh optimisme, ia meyakini bahwa perjalanan menuju cita-cita akan terbuka lebar selama ia terus berusaha dan menjaga hubungan yang baik dengan Allah. [LA.Red]

 

Nama       : Luay Al-wan Al-Fathi

Hobi         : membaca

Cita2        : Aktor

Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember (XII D)

Prestasi   : Juara 2 Musabaqah Hifzhil Qur’an 1 Juz “MANBA’AN II” tingkat Sekolah yang diselenggarakan oleh MA Unggulan Nuris

Related Post