Firda Membuktikan Bahwa Konsistensi Lebih Penting daripada Niat Awal
Pesantren Nuris — Firdatul Hasanah, siswi kelas XII A MA Unggulan Nuris Jember yang akrab disapa Firda, kembali menunjukkan kemampuan akademik yang mengesankan melalui pencapaiannya sebagai Juara 1 dalam ajang Musabaqah Hifdzun Nazham (MHN) Alfiyah 250 Bait pada gelaran MUSABAQAH QIRA’ATUL KUTUB (MQK) & MUSABAQAH HIFDZUN NAZHAM (MHN) tingkat sekolah. Prestasi ini menjadi bagian penting dari perjalanan belajarnya, terutama karena Firda bukanlah seseorang yang secara khusus menargetkan diri untuk mengikuti perlombaan tersebut, melainkan memanfaatkan momen ini sebagai cara mengisi waktu luang agar tetap produktif. Meski sederhana, alasan itu justru membawanya pada proses yang berkembang menjadi kebiasaan belajar yang lebih konsisten serta hasil yang mengesankan.
Dalam keseharian, Firda dikenal sebagai siswa yang gemar menggambar dan memiliki cita-cita besar sebagai desainer atau arsitek. Ketertarikannya pada seni visual dan tata bentuk tidak membuatnya jauh dari dunia kitab dan nazham. Sebaliknya, ia justru melihat hafalan Alfiyah sebagai latihan kedisiplinan yang dapat memperkuat pola pikir dan ketelitian dua hal yang juga dibutuhkan dalam profesi yang ia impikan. Ia memulai kebiasaannya menghafal dengan ritme ringan, namun lama-kelamaan menjadi bagian dari rutinitas yang terus ia jaga karena merasa bahwa proses tersebut mampu memberi manfaat pada kemampuan memahami struktur bahasa.
Motivasi Firda pun tumbuh seiring waktu. Ia selalu memegang prinsip bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil, sehingga ia berusaha menjaga semangat dalam setiap proses menghafal. Meski tidak selalu berjalan mulus, ia tetap percaya bahwa konsistensi adalah kunci untuk dapat menuntaskan hafalannya dan tampil maksimal saat lomba berlangsung. Keyakinannya itu terbukti menjadi bekal penting ketika ia harus menyeimbangkan kegiatan akademik kelas XII yang padat dengan kewajiban menghafal. Jadwal kelas yang semakin sibuk, tugas-tugas yang menumpuk, serta berbagai persiapan menjelang ujian membuat waktu luang semakin terbatas, namun Firda tetap berusaha menyisihkan sebagian waktunya untuk murojaah dan menambah hafalan.
(Baca juga : Sukses Tembus Ketatnya Seleksi TNI AD, Alumni MA Unggulan Nuris ini Seorang Hafiz 30 Juz Membanggakan)
Kesulitan terbesar yang ia rasakan adalah menyempatkan waktu hafalan di tengah aktivitas sekolah yang semakin intens, terutama sebagai kelas akhir. Selain itu, Firda juga sempat mengalami rasa jenuh karena hafalan yang cukup panjang membuatnya harus mengulang bagian-bagian tertentu berkali-kali agar tidak lupa. Namun, di balik kejenuhan itu, ia menyadari bahwa hafalan yang stabil hanya dapat dicapai melalui repetisi. Itulah yang membuatnya kembali menguatkan motivasi setiap kali ia merasa bosan atau kelelahan. Ia menegaskan bahwa apa pun yang dilakukan secara rutin pada akhirnya akan membuahkan hasil, sehingga ia terus berpegang pada prinsip bahwa tidak ada usaha yang sia-sia.
Persiapan menjelang lomba dilakukan Firda dengan cara memperkuat hafalan melalui pengulangan setiap hari secara konsisten. Ia tidak menunggu waktu luang datang dengan sendirinya, tetapi menciptakan waktu luang di sela-sela kesibukan hariannya. Cara itu membuat hafalannya tetap segar dan tidak mudah hilang meski ia sedang banyak kegiatan akademik. Ketika hari perlombaan tiba, Firda merasa cukup percaya diri karena hafalannya sudah terbangun dengan baik melalui rutinitas tersebut. Perasaan tegang tetap ada, namun cukup teratasi oleh keyakinan bahwa persiapan yang ia lakukan sudah cukup matang.
Saat tampil di hadapan juri, Firda berusaha mengatur intonasi, tempo, dan alur hafalan agar tidak terburu-buru ataupun terputus. Walaupun beberapa bagian Alfiyah memiliki struktur nazham yang menantang, ia tetap mampu menyampaikan hafalan dengan lancar. Dewan juri memberikan penilaian positif atas ketepatan hafalan, irama pembacaan, serta kestabilan memorinya. Hasilnya, Firda berhasil keluar sebagai peserta dengan nilai tertinggi dan berhak menyandang gelar Juara 1 MHN Alfiyah 250 Bait tingkat sekolah.
Setelah pengumuman kemenangan, Firda merasa sangat senang karena prestasi tersebut merupakan hasil dari kerja keras yang ia jalani dengan penuh ketekunan. Kebahagiaan itu tidak hanya berasal dari gelar juara, tetapi juga dari rasa puas karena ia berhasil menepati komitmen terhadap dirinya sendiri untuk tetap konsisten meski di tengah kesibukan. Ia melihat prestasi ini sebagai bukti bahwa semangat belajar yang dijaga dengan baik akan membawa hasil yang membanggakan.
Firda memiliki harapan besar untuk masa depan, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk generasi berikutnya di MA Unggulan Nuris. Ia berharap agar minat menghafal Alfiyah semakin meningkat di kalangan siswa, karena menurutnya nazham adalah sarana efektif untuk memperkuat pemahaman bahasa dan meningkatkan kedisiplinan berpikir. Ia juga percaya bahwa tradisi belajar semacam ini akan memberi kontribusi besar bagi perkembangan akademik dan karakter para siswa di masa mendatang.
Prestasi yang diraih Firda tahun ini menjadi pengingat bahwa kesempatan yang awalnya sederhana, mengisi waktu luang, dapat berkembang menjadi pencapaian luar biasa jika dijalani dengan sungguh-sungguh, konsisten, dan penuh keyakinan. Dengan kemenangannya, Firda tidak hanya menambah daftar prestasi sekolah, tetapi juga memperkuat semangat belajar bagi dirinya dan teman-temannya. [LA.Red]
Nama : Firdatul Hasanah
Hobi : Menggambar
Cita2 : desainer atau arsitek
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember (XII A)
Prestasi : Juara 1 MHN Alfiyah 250 Bait “MUSABAQAH QIRA’ATUL KUTUB (MQK) & MUSABAQAH HIFDZUN NAZHAM (MHN)” tingkat Sekolah yang diselenggarakan oleh MA Unggulan Nuris
