Bintang Kelas dan Bertalenta, Sosok Hafizah 30 Juz yang Jago Matematika
Pesantren Nuris – Sosok santri komplet yang kekinian ada pada diri Siti Aisyah. Betapa tidak, ia tak hanya pelajar yang berpredikat bintang kelas, tetapi juga seorang hafizah yang telah genap mengkhatamkan hafalan Al Qur’an 30 juz dengan segudang prestasi cemerlang. Fantastis bukan?
Putri dari bapak Rahmad Basori dan ibu Khusnul Mariana kini duduk di kelas XI D MA Unggulan Nuris. Rentetan prestasi membanggakan yang telah ditorehkannya terus mengalir bak air hujan yang deras. Ia berhasil meraih peringkat 2 di kelas, sukses mengkhatamkan hafalan Al Qur’an 30 juz pada Oktober 2024 lalu, hingga kini berhasil menjadi salah satu anggota Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) MA Unggulan Nuris guna merebut juara harapan 1 Ma’rifah 2025 di UIN KH. Achmad Siddiq (KHAS) Jember.
Ia bersama Nurul Kaunaini Yuhyin (kelas XI D) dan Nisa Arini S. (kelas XI A) mampu menjawab dengan tangkas setiap soal dari dewan hakim sejak babak penyisihan hingga babak final yang ketat dan menegangkan. Aisyah, sapaan akrabnya, mampu memberikan andil yang signifikan meski harus puas masuk juara 4 besar di babak final.
(baca juga: Kreativitas Tingkat Tinggi Bikin Santri Cerdas MA Unggulan Nuris Juara 1 Dai Nasional di UNESA)
“Lomba MFQ pada Ahad, 16 November bulan lalu kami mengikuti ajang Ma’rifah di UIN KHAS Jember. Kami sempat masuk 2 besar nilai tertinggi, tetapi di babak final kami kurang cepat pencet tombol sehingga kalah poin di situ. Akan tetap, kami tetap bangga bisa menyumbang piala MFQ untuk MA Unggulan Nuris.” Tukas Aisyah.
Santriwati genius asal Jatiroto, Lumajang ini kerap meraih prestasi bidang MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur’an) di Pesantren Nuris Jember. Yang terkini, ia berhasil meraih juara 1 MHQ tingkat Yayasan Nurul Islam kategori 10 juz. Tak sampai di situ, ia juga menyukai mata pelajaran matematika sehingga selalu mendapat nilai lebih dari teman sekelasnya.
Aisyah selalu berharap dapat terus mempertajam hafalan Al Qur’an serta mendalami isi kandungannya. Baginya, istikamah menjadi salah satu kunci suksesnya dalam mengaji dan belajar di kelas. Santriwati yang bercita-cita menjadi seorang dosen ini juga ingin terus fokus belajar dan memperkaya pengalaman melalui berbagai kompetisi bergengsi.[AF.Red]
