Man Jadda wa Jada, Tak sekadar Khatam 10 Kitab Kuning, Santri MA Unggulan Nuris Juara Nalasud 2025

Di Pramuka, Syahron Salurkan Bakat Kepemimpinan, Kelak Ingin Daftarkan Diri Akademi Militer

Pesantren Nuris – Di Pesantren Nuris Jember, para santri tak sekadar dibekali pengatahuan agama dan akhlak secara intensif, tetapi juga kompetensi kekinian yang dibutuhkan zaman secara adaptif dan inovatif. Seperti halnya yang dirasakan oleh Syahron Bahroni, santri yang duduk di kelas XI B MA Unggulan Nuris yang tak hanya mampu khatam 10 kitab kuning, tetapi juga berprestasi di bidang Pramuka.

Santri asal Wonoasri, Tempurejo, Jember ini menekuni dunia Pramuka sedari bangku MTs Unggulan Nuris. Ia dikenal tekun dalam belajar dan mengaji apalagi soal kegiatan kepramukaan. Baginya, pengalaman belajar harus seimbang demi memperkaya pengalaman dan wawasan. Sedari bangku MTs itu ia juga telah menorehkan prestasi di bidang Pramuka khususnya di ajang Loppster tingkat Jember terbuka.

Perjalanan prestasi Syahron, sapaan akrabnya, terus berlanjut hingga kini di bangku MA Unggulan Nuris. Pada ajang NALASUD 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Jember (UNEJ) pada 09 November 2025 kemarin, ia turut andil dalam menyumbangkan 4 piala tingkat Provinsi Jawa Timur tersebut. Piala tersebut yakni, juara 2 menaksir, juara 3 SMS, juara 3 Vlog, dan juara 3 Infografis. Fantastis bukan?

(baca juga: Cerdas dan Jago Baca Kitab, Nisa Arini Persembahkan Piala MFQ Ajang Ma’rifah 2025 di UIN KHAS Jember)

“Berada di pesantren ya harus tekun mengaji, itu kan memang kebutuhan kita di kehidupan masa depan meski tak sepandai yang lain, tetap harus mengaji. Saya telah khatam Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Imrithy, Taqrib, Jurumiyah, Tasyirul Kholaq, Ayyuhal Walat, Arbain Nabawi, Ta’lim Muta’allim, Safinatun Najah, hingga Hujjah NU.” Tukas Syahron.

Prinsip remaja kelahiran Desember 2008 ini dalam belajar adalah “man jadda wa jada”, ‘barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan tercapai”. Baginya, semua yang dijalani di pesantren harus serius meski hasil belajar setiap orang tidak selalu sama sebab harus dipasrahkan kepada Sang Pencipta. Akan tetapi yang pasti, baginya semua yang dilakukan dengan kesungguhan pasti mengandung hikmah dan melegakan.

Di masa depan, Syahron berharap dapat mengikuti seleksi dan lolos menjadi aparatur Negara TNI AD. Ia terus mengasah dan melatih diri agar pantas menjadi anggota TNI AD yang amanah dan berprestasi. Pramuka banyak memberikannya bekal dan pengatahuan bagaimana bertanggung jawab dan memimpin. Ia terus bersiap menyongsong masa depan yang lebih baik dan membanggakan.[AF.Red]

Related Post