Shafa Zakiyatul Laila Raih Juara MQK MA Unggulan Nuris, Bukti Tekad yang Tidak Pernah Patah

Dari Pondok ke Panggung Lomba Shafa Buktikan Konsistensi dalam Belajar Kitab

Pesantren Nuris — Shafa Zakiyatul Laila, siswi kelas XI C MA Unggulan Nuris Jember, kembali menunjukkan bahwa kegigihan tidak pernah mengkhianati hasil. Siswi yang akrab disapa Shafa ini berhasil meraih Juara 3 dalam cabang MQK Tarqib pada ajang Musabaqah Qiraatul Kutub dan Musabaqah Hifdzun Nazham tingkat sekolah yang diselenggarakan oleh MA Unggulan Nuris. Prestasi ini bukan hanya sebuah pencapaian akademik, melainkan cerminan kesungguhan seorang pelajar yang terus berusaha memperbaiki diri, sekaligus bentuk nyata rasa tanggung jawabnya terhadap kesempatan yang diberikan oleh para guru.

Meski dikenal sebagai sosok yang memiliki hobi menyanyi, Shafa memiliki kecintaan yang mendalam terhadap ilmu agama, khususnya bahasa Arab. Tidak mengherankan jika ia juga menyimpan cita cita untuk menjadi seorang guru bahasa Arab. Cita cita ini menjadi salah satu dorongan besar yang membuatnya menerima tantangan untuk mengikuti MQK Tarqib. Ia merasa bahwa ajang semacam ini dapat menjadi jembatan untuk memperluas pengalaman serta sarana menambah wawasan keilmuan, terutama dalam hal pemahaman teks kitab kuning. Selain itu, ia ingin membahagiakan orang tua dan membuktikan bahwa kepercayaan para guru bukanlah sesuatu yang disia siakan.

Menariknya, proses menuju perlombaan tidak berjalan mulus. Beberapa hari sebelum lomba, Shafa sempat jatuh sakit dan harus pulang dari pondok. Kondisi tubuhnya tidak sepenuhnya pulih, namun ia tidak ingin kesempatan berharga itu terbuang begitu saja. Dalam keadaan lemah, ia tetap berusaha mengatur waktu antara istirahat dan belajar. Ada kekhawatiran bahwa ia tidak akan mampu tampil maksimal, tetapi tekadnya jauh lebih kuat daripada rasa sakit yang ia alami. Begitu kondisinya sedikit membaik, ia kembali ke pondok demi bisa mengikuti lomba, menunjukkan seberapa besar rasa tanggung jawab yang ia pikul dan betapa kuatnya keinginannya untuk tetap berpartisipasi.

(Baca juga : Lulus Cum Laude, Alumni MA Unggulan Nuris Sabet Sarjana Agama di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Dalam hal persiapan, Shafa menghabiskan banyak waktu mempelajari berbagai materi yang berkaitan dengan lomba, mulai dari kaidah nahwu, pemahaman murad fiqih, hingga bagian bagian kitab lain yang menjadi acuan kompetisi. Ia belajar dengan sungguh sungguh, berusaha memahami setiap detail agar dapat tampil percaya diri. Meski beberapa bagian terasa sulit, terutama ketika harus memahami struktur bahasa Arab secara mendalam, Shafa tidak menyerah. Ia sering belajar secara mandiri sambil mencatat poin poin penting agar lebih mudah diingat. Ia meyakini bahwa proses memahami ilmu memang tidak selalu mudah, tetapi kerja keras yang diiringi kesabaran dan doa pada akhirnya akan membawa hasil yang baik.

Motivasi terbesar Shafa datang dari orang tua, para guru, serta dirinya sendiri. Mereka tidak pernah berhenti memberikan semangat agar Shafa terus mengasah kemampuan. Baginya, dukungan tersebut adalah sumber kekuatan yang membuatnya mampu bertahan di tengah kesibukan sekolah dan kegiatan pondok. Ia juga aktif mengikuti ekstrakurikuler Olimpiade Bahasa Arab dan Pramuka, yang menurutnya sangat membantu dalam membentuk kedisiplinan, mental yang lebih kuat, serta cara berpikir yang lebih terstruktur.

Ketika pengumuman pemenang dibacakan dan namanya masuk sebagai Juara 3, Shafa merasakan kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan dengan kata kata. Ada rasa lega, haru, dan syukur yang bercampur menjadi satu. Ia menyebut kemenangan ini sebagai hadiah untuk dirinya sendiri, untuk orang tua yang selalu mendoakan, dan untuk para guru yang tak lelah memberi bimbingan. Baginya, kemenangan ini bukan hanya tentang mendapatkan trofi, tetapi tentang pembuktian bahwa usaha sungguh sungguh tidak akan pernah sia sia. Ia bahkan mengungkapkan rasa senangnya dengan ungkapan spontan bahwa ia merasa sangat bahagia dapat memenangkan kompetisi ini sekali lagi.

Dalam pesan dan kesannya, Shafa menyampaikan bahwa seseorang tidak perlu menjadi orang lain hanya untuk terlihat hebat. Setiap orang memiliki jalannya masing masing, dan yang terpenting adalah terus berusaha demi orang tua serta masa depan diri sendiri. Ia berharap para siswa lainnya juga berani mencoba tantangan baru dan tidak mudah menyerah pada proses yang panjang. Menurutnya hidup akan selalu mengajarkan sesuatu, selama manusia terus belajar dan memasrahkan hasilnya dengan ikhtiar serta tawakal.

Harapan Shafa untuk masa depan sangat sederhana namun penuh makna. Ia ingin menjadi pribadi yang lebih baik, terus berkembang, dan suatu hari nanti mampu membahagiakan orang tuanya. Selain itu, ia juga berharap MA Unggulan Nuris semakin maju dan terus melahirkan siswa siswi berprestasi di berbagai bidang. Prestasi bukan hanya tentang siapa yang paling hebat, melainkan siapa yang paling tekun belajar dan tidak berhenti mencoba. Melalui prestasinya kali ini, Shafa berharap bisa menjadi inspirasi bagi teman temannya untuk terus mengasah kemampuan dan menggapai mimpi dengan penuh kesungguhan.

Dengan segala rintangan yang ia lewati, kemenangan Shafa menunjukkan bahwa semangat yang kuat, ketekunan, dan keyakinan dapat membawa seseorang pada pencapaian yang tidak terduga. Perjalanan panjangnya menuju juara menjadi bukti bahwa meskipun harus melalui sakit, perjuangan, dan proses belajar yang melelahkan, hasil akhir akan selalu indah bagi mereka yang terus berusaha. Sikapnya yang rendah hati dan konsisten menjadi teladan bagi banyak siswa lain, bahwa mimpi dapat diraih ketika seseorang berani melangkah dan tidak berhenti berusaha. [LA.Red]

 

Nama      : Shafa Zakiyatul Laila

Hobi         : Menyanyi

Cita2        : Guru Bahasa Arab

Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember (XI C)

Prestasi   : Juara 3 MQK Tarqib “MUSABAQAH QIRA’ATUL KUTUB (MQK) & MUSABAQAH HIFDZUN NAZHAM (MHN)” tingkat Sekolah yang diselenggarakan oleh MA Unggulan Nuris

 

Related Post