Pemanfaatan Kemajuan Teknologi oleh Santri untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian Jamur Tiram
Pesantren Nuris – Bukan santri milenial jika tak melakukan inovasi kekinian. Seperti halnya yang dilakukan oleh dua pelajar MA Unggulan Nuris ini, melalui karya inovasi pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk peningkatkan produktivitas pertanian jamur tiram, mereka sabet prestasi nasional.
Shiva Amalia Pinanti (kelas XI IPA 2) dan Abdi Musyaffa Maulana (kelas XI IPA 1) menulis esai rancangan dan kinerja karya inovasi teknologi dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau dikenal dengan artificial intelegent (AI) dalam membatu meningkatkan produktivitas pertanian jamur tiram.
Karya esai kedua pelajar cerdas tersebut berjudul SIKOMIS (Sistem Kontrol Otomatis) pada Penerapan Budidaya Jamur Tiram Berbasis AI dan IoT guna Meningkatkan Hasil Produktivitas. Seusai dikompetisikan di ajang Olimpiade Esai Ilmiah EPIC-ITERA yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika, Institut Teknologi Sumatera pada 18 Oktober 2022, mereka didaulat sebagai juara 3 saat pengumuman pada 25 Oktober 2022 lalu.
(baca juga: Geliat Hari Santri Nasional, Pelajar MA Unggulan Nuris Borong Piala MQK Tahun 2022)
“Iya, kami awalnya prihatin dengan kondisi bangsa ini yang dikenal sebagai negara agraris sejak dahulu kala tetapi masih serba manual dan hasil panen yang tak memuaskan sebab terkendala cuaca yang tak menentu. Dari situ kami mencoba melakukan inovasi, mengapa kita tak memanfaatkan kemajuan teknologi.” Tutur Shiva, selaku ketua tim KIR MA Unggulan Nuris tersebut.
“Selama ini kan pertanian kita sangat bergantung dengan kondisi cuaca, padahal sekarang ini cuaca sangat tak menentu. Kondisi ini tentu berdampak pada produktivitas pertanian kita, terutama pertanian jamur tiram yang tergolong familiar dan menguntungkan dalam bisnis. Kita tak bisa terus-menerus bergantung pada kondisi cuaca begini.” Tukasnya.
Melalui latar belakang problematika tersebut, dua pelajar MA Unggulan Nuris merancang peralatan sederhana dengan memanfaatkan artificial intelegent (AI) dan Iot (Internet of Thinking) untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian jamur tiram bangsa ini.
Pertanian jamur tiram yang dilakukan selama ini terbilang merepotkan sebab harus mengatur suhu, kelembabab, serta ventilasi secara manual. Bahkan kecelakaan kerap terjadi ketika petani harus bolak-balik mengatur dengan membuka-tutup ventilasi melalui bubung yang cukup tinggi dan terbuat dari bamboo itu.
Karya inovasi milik pelajar MA Unggulan Nuris ini dapat melakukan kontrol otomatis yang dapat dipantau secara real–time melalui smartphone. Jadi, pengaturan suhu, kelembaban, dan ventilasi tak lagi dilakukan dengan naik-turun bubung yang berisiko pada kecelakaan. Selain memudahkan dan menjauhkan risiko kecelakaan, produktivitas jamur juga terjaga bahkan meningkat tanpa ketergantungan kondisi cuaca.[AF.Red]