Dari Termotivasi Guru hingga Ingin Mengubah Stigma Masyarakat Tentang Kuliah Sastra
Pesantren Nuris – Barangkali almamater Pesantren Nuris Jember cukup banyak mengenal kepada santri nyentrik yang satu ini. Pasalnya, semasa masih belajar di MA Unggulan Nuris, gadis asal daerah berjuluk Desa Pancasila yakni, Desa Sukoreno, Kecamatan Mumbulsari, Jember ini kerap meraih berbagai prestasi gemilang di bidang literasi seperti penulisan puisi atau pun cerpen.
Konon, lulusan MA Unggulan Nuris, jurusan PK, tahun 2022 ini langganan juara penulisan puisi baik tingkat kabupaten hingga nasional. Berdasar prestasi ini, Alya Latifatul Fitriyah dengan mantap melanjutkan studi sarjana di Universitas Jember, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Indonesia.
“Bagi saya kuliah di Sastra Indonesia menjadi pilihan utama. Ini termotivasi dari dua guru saya yang juga lulusan sastra yang punya pemikiran besar namun tetap bersikap sederhana. Apa yang telah saya dapatkan dari mereka di pesantren selama ini merupakan pengetahuan dasar tentang sastra, dan kini ingin saya dalami di kampus.” Tutur Alya.
(baca juga: Hobi Baca dan Tekun Menulis, Cara Ampuh Santri Nuris Borong Juara Nasional di Ajang Festival Milenial 2021)
Menurut Alya, kuliah sastra menjadi bagian hidup yang patut ia syukuri sebab hal ini menjadi salah satu impian yang terwujud setelah dinyatakan lolos jalur prestasi, SNMPTN. Mungkin stigma kuliah di sastra tak sementereng jurusan kebanyakan lainnya terkait prospek kerja. Tetapi baginya, ini menjadi tantangan sebab dewasa ini tak selalu jurusan menentukan masa depan dan pekerjaan.
“Iya, mindset yang harus dirapikan di republik ini lebih lebih tentang jika kamu kuliah di sini kamu akan menjadi apa, bagaimana nantinya?” Hal itu sering kali dilontarkan masyarakat lebih khusus diprodi saya yakni Sastra Indonesia. Menurut saya yang memiliki cita-cita itu adalah kita bukan kampus atau prodi kita, yang tahu kemampuan diri kita ya hanyalah kita.”
“Dan yang akan membawa diri kita pada masa depan juga tidak lain adalah diri kita sendiri, kampus hanyalah sebatas tangga yang dapat membantu kita untuk naik menuju ke atas, tetapi kaki kitalah yang melangkah dan tiba ke atas dan jika tidak ada tangga kita juga dapat menggunakan cara lain untuk sampai ke atas memanjat pohon semisal.”
Ia ingin mengabdikan diri dalam kepenulisan yang mampu mencerahkan dan mengesankan bagi masyarakat. Sebab bagi Alya, menulis juga bagian dari dakwah dan banyak telah dilakukan oleh para ulama terdahulu. Kalau soal pekerjaan yang bersifat materi, itu soal waktu dan kesempatan yang nantinya akan terasah sedemikian rupa.[AF.Red]
Nama : Alya Latifatul Fitriyah
Alumni : MTs Unggulan Nuris, tahun 2019; MA Unggulan Nuris, tahun 2022
Kuliah : UNEJ, Jurusan Sastra Indonesia