23 April 2015 lalu, Sekjen Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si menyampaikan pidato di depan undangan dan santri di PP. Nurul Islam Jember. Berikut hasil liputan reporter MN Abdullah Al Afif:
Islam adalah agama rahmatan lil’alamin, agama yang mengajarkan kebaikan, agama yang kita anut serta yakini sebagai agama terakhir untuk kemaslahatan penduduk muka bumi ini.
Kajian-kajian Islam seperti ilmu kalam, ilmu tafsir, ilmu fiqh dan seterusnya tidak akan pernah hilang dari bumi nusantara kita ini, bahkan di dunia yang lebih luas. Oleh karena itu, maka kita tentu patut bersyukur atas keberadaan pesantren-pesantren ini lebih khusus kita bersyukur atas keberadaan para kyai, ulama, dan para masyaikh kita yang sudah mengajarkan ilmu-ilmu keislaman itu mulai zaman dahulu dengan sanad yang jelas hingga sampai pada kita saat ini .
Saya yakin dan kita semua tahu, seandainya tidak ada kyai-kyai, ulama, dan tidak ada para masyaikh yang mendirikan pondok pesantren, saya tidak yakin bahwa Islam itu akan seperti sekarang di Indonesia yang kita cintai ini.
Oleh karena itu marilah kita doakan para kyai dan ulama kita, yang terus menerus bisa mengabdikan ilmunya untuk masyarakat Indonesia, untuk kita semua, untuk kejayaan bangsa Indonesia. Sudah pantas kalau kita kemudian bersyukur pada Allah SWT atas kenyamanan kita belajar ilmu-ilmu keislaman seperti yang kita alami sekarang ini.
Kita bersyukur anak-anak kita, putra-putri kita semuanya dapat mempelajari Islam di Indonesia ini. Kita bersyukur karena Islam yang kita nikmati sekarang ini adalah Islam yang menyejukkan, Islam yang memberikan keselamatan dan berkah, dan Islam yang memberikan arah terang bagi kita, ini semua adalah peran penting pesantren dan lebih khusus lagi adalah peran para kyai dan ulama terutama adalah peran ulama-ulama Nahdlatul Ulama yang luar biasa sumbangsihnya bagi Indonesia bahkan bagi dunia semesta kita ini.
Saya ingin menyampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini bahwa pada akhir tahun lalu ada pertemuan menteri-menteri agama dari beberapa negara yaitu menteri agama Indonesia, menteri agama Malaysia, menteri agama Singapura dan menteri agama Brunei Darussalam yang tergabung dalam MAFIB.
Ada satu hal kesimpulan dari pertemuan menteri agama dari Negara-negara tersebut bahwa yang diinginkan dari Islam yang kita pelajari, kita amalkan itu adalah “Islam yang memberikan berkah bagi semuanya”.