Tak Hanya Lolos secara Akademik, Juga Sukses Berikan Pertunjukan Monolog yang Atraktif
Pesantren Nuris – Thalita Nathania Zadarizq sukses menggemakan almamater MA Unggulan Nuris dengan torehan prestasi yang membanggakan. Pasalnya, usai menyisihkan 660 peserta se-Indonesia, ia sukses meraih juara 2 Olimpiade Bahasa Indonesia (OBI) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh HMP IMBINA FKIP UNEJ dan berhak atas piala, sertifikat, dan uang pembinaan sebesar Rp2.800.000,00.
Kesuksesan pelajar yang duduk di kelas XII IPA 1 MA Unggulan Nuris tersebut terbilang tak mudah. Ia harus melalui proses yang cukup panjang dan pelik dengan ratusan peserta dari berbagai sekolah setingkat lainnya. Sejak tanggal 11 Agustus 2024, ia berjibaku dengan mengerjakan soal-soal hingga dinyatakan lolos masuk ke babak semifinal.
Di babak semifinal, Thalita, sapaan akrabnya di Pesantren Nuris Jember, harus menampilkan pertunjukan mendongeng yang dilaksanakan pada 18 Agustus 2024 lalu. Ia juga sukses menembus babak final yang mengharuskannya memberikan penampilan terbaik dalam babak monolog. Dengan bimbingan guru pembina di ekskul seni pertunjukan, Thalita menggubah teks cerpen “Gerobak” karya Seno Gumira Ajidarma menjadi naskah monolog.
(baca juga: Cetak Tinta Emas, Siswa Jenius MA Unggulan Nuris Juara Kimia KSM Provinsi Lanjut Tingkat Nasional)
“Yang pasti melelahkan mengikuti lomba OBI ini, rentangnya cukup panjang dan setiap babaknya selalu memberikan kejutan. Selain harus siap menguasai materi akademik bahasa Indonesia, juga siap menampilkan dongeng dan monolog. Terima kasih kepada Mr. Tian dan Pak Ibnu yang sudah meluangkan waktu membimbing saya hingga sampai di titik ini.” ujar Thalita.
Pada babak final yang dilaksanakan pada 31 Agustus 2024 kemarin, Thalita menyadur naskah cerpen “Gerobak” Seno Gumira Ajidarma dalam pertunjukan monolognya. Meski hanya persiapan selama 5 hari, ia tetap menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Apalagi sebelumnya, Thalita memang terbiasa menjadi pembawa acara, bahkan pernah menjuarai baca puisi dan musabaqah syarhil Qur’an.
“Saat tampil kemarin saya berusaha yang terbaik apa yang telah saya persiapkan selama ini. Meski terbilang singkat, saya harus membaca naskah, menghafal, memahami karakter, mempersiapkan properti dan banyak lainnya, tetapi alhamdulillah semua terbayar dengan piala. Ya seru sih lombanya, tambah ilmu juga.” Tambahnya.[AF.Red]