Resensi Karya Sastra SMA Nuris Jember : Jembatan Kesuksesan

Judul Buku                            : Lemari Pengucap

Judul Karya                          : Jembatan Kesuksesan

Penulis                                    : Aulia Nabila

Penerbit                                 : Lovrinz Publishing

Tahun terbit                          : Cetakan Pertama, Desember 2017

Jumlah Halaman Buku        : 95 halaman

Jumlah Halaman Karya      : 6 halaman

ISBN                                       : 978-602-5557-68-2

Peresensi                                : Putri Utami Octaviya, S.Pd

Sinopsis:

Cerita pendek berjudul Jembatan Kesuksesan merupakan sebuah kisah yang menggambarkan perjalanan hidup gadis mungil bernama Melodi. Karya sastra ini terlahir dari tangan seorang siswi terbaik SMA Nuris Jember, ia bernama Aulia Nabila. Banyaknya kosa kata yang meluas, membuat karya ini semakin menarik dan tak kalah menarik dengan karya lainnya yang terdapat dalam antologi berjudul Lemari Pengucap. Hasil tulisan tangan perdananya ini bersanding dengan 9 karya lainnya yang cukup epic. Semua karya dalam antologi ini memiliki sisi menarik masing-masing.

Dikisahkan seorang gadis bernama Melodi yang tak menyangka nasib sial akan menimpa keluarga mungilnya. Air mata kembali bercucuran, mencuat keluar dari sepasang kelopak mata indah yang kini mulai membengkak. Melodi mengingat kembali tragedi yang paling memilukan dalam hidupnya. Ia melihat kepala ayahnya menggelinding tepat menuju arah kakinya yang berada di ruang keluarga. Sepulang sekolah ia disambut dengan hal itu. Tak cukup di situ. Ia juga melihat wajah adik dan ibunya yang penuh dengan darah.

Segera ia melarikan diri sebelum para membunuh itu menangkap tubuh mungilnya dan menjadikannya target berikutnya. Ia hanya bisa mencukupi kehidupannya dengan uang di saku yang tersisa dua ratus ribu saja. Detik-detik terakhir setelah uang sakunya habis tak tersisa, ia melihat segerombolan pembunuh ia. Segera ia berlari dengan sisa nafas terakhirnya. Tetapi ketika melihat ke belakang, para mafia itu tampak mengejarya. Melodi langsung bersembunyi di balik semak-semak. Lepas itu ia menemukan gerbang besar dan langsung memasukinya.  Tak lama dari itu ia pingsan karena kelelahan.

(Baca juga : Cita-Cita menjadi Ekonom Muda, Alumni SMA Nuris Jember Melanjutkan Studi di Universitas Jember)

Beruntungnya, ia pingsan di sebuah tempat suci. Sebuah pondok pesantren yang dihuni oleh manusia-manusia baik. Mbak Fatimah dan Ustadzah Aisyah menjadi pahlawan dalam dunianya yang runtuh. Mereka menolong Melodi dengan banyak sekali ilmu agama dan akademik yang sangat bermanfaat. Melodi kini menjadi salah satu siswi pondok tersebut. Agar mendapatkan penghasilan, ia memanfaatkan kemampuannya dalam mengoperasikan komputer. Mulailah ia berjualan membuat stiker. Rezeki memang tak kemana. Dari pekerjaan sederhananya itu melahirkan para pelanggan yang tak pernah jenuh memesan stiker kepada dirinya. Hingga saat lulus dari pondok itu, ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri.

Kelebihan:

Susunan bahasa yang disajikan dalam cerpen ini tersusun secara menarik. Bisa membuat pembaca masuk ke dalam kehidupan tokoh utama. Selain itu penyampaian katanya juga cukup mudah untuk dipahami. Sisi lainnya, amanat yang disampaikan juga mampu untuk menjadikan motivasi bagi pembaca atas konflik yang terjadi di dalamnya.

Kelemahan:

Cerpen ini tidak menyajikan analisis yang lebih mendalam tentang bagaimana seorang santri dapat mencapai kesuksesan, sehingga pembaca mungkin tidak dapat memahami konsepnya dengan baik. Tak hanya itu, cara mengobati perasaan trauma yang begitu menyakitnya juga tak dijabarkan. Terlalu singkat penulis menceritakan konflik dalam cerpen ini.

Related Post