Judul Buku : Nukilan Sastra di Tangan Santri
Judul Karya : Azab atau Musibah?
Penulis : Muhammad Azril Akbar
Penerbit : AE Publishing
Tahun terbit : Cetakan Pertama, November 2021
Jumlah Halaman Buku : 126 halaman
Jumlah Halaman Karya : 2 halaman
ISBN : 978-623-306-530-6
Peresensi : Putri Utami Octaviya, S.Pd
Sinopsis:
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak akhir tahun 2019 telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Tak hanya berdampak pada kesehatan, virus ini juga mengguncang sektor ekonomi, pendidikan, hingga hubungan sosial. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, berbagai karya baik berupa buku, film, maupun dokumenter berusaha menangkap dinamika yang terjadi selama masa pandemi. Salah satu karya yang menarik untuk disimak adalah sebuah karya sastra dari tangan siswi SMP Nuris Jember bernama Muhammad Azril Akbar. Karyanya ini berjudul Azab atau Musibah? Terdapat dalam buku antologi cerpen berjudul Nukilan Sastra di Tangan Santri yang mengangkat tema seputar virus COVID-19 dan dampaknya terhadap kehidupan manusia.
Aktivitas warga Surabaya seketika mati bagaikan dunia tak bernyawa. Langit kota ini tak pernah sesunyi ini, selalu ramai oleh kendaraan, lalu lalang masyarakat pencari nafkah, hingga kegiatan lainnya. Peristiwa ini terjadi karena kehendak dari sang Maha kuasa yang disebabkan oleh umat nya yang terlalu angkuh, sombong dan egois. Manusia yang paling berkuasa di bumi ini. Tapi umat nya tak menyadari bahwa Tuhan adalah pemilih seluruh alam semesta.
Musibah ini terjadi karena manusia terlalu rakus dalam mengkonsumsi makanan yang telah dilarang Tuhan. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa “Jangan memakan makanan yang haram,”. Tapi tetap saja manusi-manusia itu mengkonsumsinya demi hawa nafsu semata. Akhirnya wabah mematikan ini muncul akibat kerakusan segerombol mannusia. Wabah ini benama Corona atau dijuluki dengan Covid-19. Berasal dari Wuhan negara China. Virus ini menyebar dengan sangat cepat melalui udara, kontak fisik dan lainnya. Puluhan ribu korban berjatuhan dari berbagai penjuru dunia.
Tenaga medis mulai kewalahan menjadi garda terdepan dalam menangani pasien. Bahkan disetiap rumah sakit mengalami perlonjakan pasien yang cukup tinggi. Puluhan pasien rela dirawat di lobby karena penuhnya kamar yang tersedia dalam rumah sakit tersebut. Dimanapun kita berada harus menjalankan protokol kesehatan demi menjaga diri kita sendiri agar tidak terpapar virus mematikan ini.
Kelebihan:
Bahasa yang digunakan penulis sangat menarik karena terdapat banyak sekali gaya bahasa yang membuat pembaca tidak merasa bosan dalam menikmati karya ini. Selain itu isi cerita penuh pesan moral yang sesuai dengan kenyataan di masa pandemi.
Kelemahan:
Perlu ditambahkannya beberapa konflik menari lainnya agar alur cerita terkesan hidup. Selain itu, masih terdapat banyak kesalahan tanda baca yang terdapat dalam karya ini sehingga menimbulkan kesan tidak nyaman bagi pembaca.