Ungkap Moderasi Beragama Berbasis Media Digital, Siswa MA Unggulan Nuris Juara 2 Dai Tingkat Nasional

Gencarkan Dakwah Faktual dengan Gaya Kekinian, Inspirasi Generasi Muda Bijak Bermedia Sosial

Pesantren Nuris – Santri kekinian harus terjun mentas dekat dengan umat, harus adaptif dengan teknologi kekinian, dan mampu inovatif dalam menyusun dakwah yang ringan dengan materi yang faktual dan related sehingga mampu memikat. Siswa cerdas MA Unggulan Nuris ini benar-benar memahami konsep ini sehingga ceramahnya kerap meraih banyak prestasi gemilang.

Muhammad Helmi Fauzan Kamil mampu memanfaatkan banyak kesempatan baik dalam mengasah kemampuan public speaking-nya tidak hanya sekadar mengisi konten kreatif, tetapi juga sukses menorehkan prestasi membanggakan. Yang terkini, ia berhasil meraih juara 2 lomba Da’i dalam ajang Forcemi Islamic Competition yang diselenggarakan oleh Forum Cendekiawan Muda Indonesia pada 10 Mei 2025 kemarin.

“Iya kemarin ada lomba online yang diadakan oleh Forum Cendekiawan Muda Indonesia atau Forcemi, saya langsung tertarik ikut. Bagi saya ini bukan hanya sekadar semangat meraih prestasi, tetapi juga memperluas manfaat dan tentu banyak bertemu dengan para generasi yang positif.” Tukas Fauzan, sapan akrabnya di Pesantren Nuris Jember.

Kemampuan siswa yang duduk di kelas XI PK 2 MA Unggulan Nuris dalam menyampaikan gagasan di hadapan publik memang tidak diragukan lagi. Banyak konten kreatif di pesantren atau pun lembaga MA Unggulan Nuris yang diisinya. Sebagai anggota aktif di ekskul pidato bahasa Indonesia, kesempatan tampil di media You tube menjadi ajang praktik sekaligus meraih banyak perhatian positif.

(baca juga: Barokallah, Siswa MA Unggulan Nuris Asal Banyuwangi Berhasil Khatamkan Hafalan Al Qur’an 30 Juz)

“Pada kesempatan lomba da’i kali ini saya menyampaikan gagasan tentang Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Media Digital. Semua ini berlatar dari sikap netizen yang sempat ramai diperbincangkan saat mengkiritk kepala negara saat tayangan langsung. Bagi saya kurang etis saja sih, perlu adanya pemahaman etika berkomunikasi digital.” tuturnya.

Perlu waktu setidaknya tiga hari bagi Fauzan mengarang naskah pidato tersebut sebelum merekamnya melalui media You tube milik pesantren tersebut. Ia perlu banyak membaca, riset sederhana, hingga merampungkan naskahnya. Dengan fasilitas yang memadai di MA Unggulan Nuris, akhirnya Fauzan bersiap mengikuti lomba da’i yang bergengsi ini.

“Bagi saya generasi kekinian ini tidak mau hal yang ribet, jadi naskah da’i saya buat sesederhana mungkin dengan permasalahan yang faktual dan related dengan generasi Z. Alhamdulillah dapat diterima dengan baik dan bisa membawa saya berprestasi kemarin itu.” Tutupnya.[AF.Red]

Daftar Prestasi M. Helmi Fauzal Kamil

Medali Perak Olimpoade Bahasa Indonesia Yasperindo tingkat nasional
Juara 1 Pidato bahasa Indonesia se-Jatim di STIT Gresik Jawa Timur
Juara 2 Baca Puisi tingkat nasional di Universitas Sumatra Utara
Juara 2 Ceramag tingkat Provinsi di Poltek PENS Surabaya
Juara Harapan 3 fashion tingkat Kabupaten di Jember Town Square

Related Post