Santri Jadi Perwira: Alumni MA Unggulan Nuris Membawa Nilai Pesantren ke Medan Tugas Seorang Perwira

Rangga Bayu Aji Permana: Dari Pesantren Nuris Menuju Jalan Lurus Seorang Perwira

Pesantren Nuris – Tak semua orang berani bermimpi besar, dan lebih sedikit lagi yang bersungguh-sungguh menempuh jalan terjal untuk mewujudkannya. Namun, Rangga Bayu Aji Permana membuktikan bahwa ketekunan, kesungguhan, dan tekad kuat dapat membuka jalan bagi siapa pun yang ingin mencapai impian mulia.

Lahir di Jember pada 28 Desember 2005, Rangga tumbuh besar di kawasan Sumbersari-Antirogo. Ia mengawali pendidikan formalnya di MTs Nurul Islam Jember dan melanjutkan ke MA Unggulan Nuris, lulus pada tahun 2024. Selama enam tahun menimba ilmu di bawah naungan Pesantren Nurul Islam, Rangga dikenal sebagai pribadi yang disiplin, tangguh, dan tidak mudah menyerah.

“Terima kasih Pesantren Nurul Islam, saya sangat bersyukur atas ilmu dan pembinaan yang saya terima selama 6 tahun. Semoga Nuris terus maju dan berkembang,” ujarnya penuh rasa syukur.

Setelah lulus dari MA, Rangga tidak langsung memilih jalur pendidikan konvensional seperti kebanyakan rekan seangkatannya. Ia memutuskan untuk melanjutkan studi di Universitas Terbuka, mengambil program studi Ilmu Hukum—suatu pilihan yang strategis dan visioner. Bagi Rangga, kuliah bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari misi besar untuk menjadi perwira melalui jalur Perwira Prajurit Karier (Pa.PK).

(Baca juga : Berani Beda! M. Risqi A., Alumni MA Unggulan Nuris Jember Pilih Jadi Pengusaha Muda)

“Saya memilih Universitas Terbuka agar bisa kuliah sambil bekerja. Jurusan Ilmu Hukum saya pilih karena relevan dengan jalur karier Pa.PK yang saya incar. Saya ingin jadi perwira, dan saya sedang mempersiapkan diri sebaik mungkin,” jelasnya.

Meski kuliah dengan sistem daring, kegiatan Rangga tidak lantas menjadi monoton. Ia mengisi kesehariannya dengan berbagai aktivitas bermanfaat, seperti latihan fisik rutin untuk menjaga kebugaran, bermain sepak bola untuk relaksasi, dan yang unik: sering berkumpul dengan para advokat. Kegiatan ini ia lakukan sebagai bentuk ‘magang sosial’ yang tidak hanya memperluas wawasan hukumnya, tetapi juga menumbuhkan sikap profesional sejak dini.

Tak hanya berjiwa militer dan akademis, Rangga juga memiliki sisi seni yang kuat. Di masa MA, ia berhasil meraih juara lomba puisi tingkat sekolah, membuktikan bahwa seorang calon perwira pun bisa memiliki kepekaan estetik dan kemampuan literasi yang tinggi. Ini menjadikan dirinya sebagai pribadi yang seimbang—rasional, fisik kuat, dan emosional yang terasah.

Dengan segala bekal yang ia miliki, Rangga tak muluk-muluk soal harapan ke depan. Namun ucapannya cukup menggugah dan menggambarkan karakter yang ia bangun sejak dini:

“Harapan saya ke depan, semoga bisa sukses di jalan yang benar.”

Dalam dunia yang penuh godaan untuk mengambil jalan pintas, pilihan Rangga untuk tetap berada di jalur lurus dan benar adalah sikap yang patut diapresiasi. Ia bukan hanya sedang mengejar mimpi, tapi juga menegakkan nilai-nilai kehidupan yang luhur: kerja keras, integritas, dan kesetiaan pada proses.

Rangga Bayu Aji Permana adalah contoh ideal produk pesantren modern: cerdas, dinamis, dan berorientasi masa depan. Ia telah membuktikan bahwa menjadi santri bukan penghalang untuk memiliki cita-cita besar, bahkan untuk masuk ke dunia militer dan hukum yang penuh tantangan.

Pesantren Nurul Islam patut berbangga memiliki alumni seperti Rangga yang tak hanya membawa nama baik lembaga, tetapi juga memberi inspirasi bagi generasi muda bahwa keberhasilan bukan milik mereka yang instan, tetapi milik mereka yang sabar, konsisten, dan selalu berjuang di jalan yang benar. [LA.Red]

Nama      : Rangga Bayu Aji Permana

Alamat    : Sumbersari, Antirogo

Hobi         : Bermain Bola

Cita2.       : Menjadi Perwira

Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2024

Kuliah      : Ilmu Hukum, Universitas Terbuka

Related Post