Delilatur Rohma, Alumni SMA Nuris Jember Raih Gelar Sarjana Pendidikan dari UIN KHAS Jember

Menyatukan Nilai Pesantren dan Dunia Pendidikan

Pesantren Nuris – Dunia pendidikan membutuhkan sosok pendidik yang bukan hanya cakap secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual. Begitu pula yang ada dalam diri Delilatur Rohma, S.Pd., alumni SMA Nuris Jember yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana di Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Ia berhasil meraih gelar S.Pd dan diresmikan saat proses wisuda pada tahun 2025.

Lulus dari SMA Nuris Jember, Delilatur melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi melalui jalur seleksi nasional (SNMPTN). Keputusannya memilih Tadris IPS bukan tanpa alasan. Sejak awal, ia telah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru. Baginya, memahami dunia pendidikan adalah langkah penting agar bisa menjadi pendidik yang profesional. Ia ingin menjadi guru yang bukan hanya menyampaikan pelajaran, tetapi juga mendidik dengan hati.

Delilatur adalah sosok yang aktif dalam berorganisasi. Baik saat duduk di bangku SMA, maupun saat kuliah. Keikutsertaannya dalam organisasi tersebut membentuk kepercayaan diri dan kemampuan kepemimpinan yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. dan kehidupan sosial.

Kenangan selama belajar di Pesantren Nuris Jember menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup Delilatur. Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah saat mengaji kitab bersama di belakang Rusunawa. Suasananya sederhana dan duduk lesehan di atas batako dengan kitab kuning terbuka di hadapan. Tapi justru kesederhanaan itulah yang membuatnya merasakan kekhidmatan yang mendalam.

(Baca juga : Pembelajaran Seru di SMA Nuris Jember, Kelas X-3 Pecahkan Peluang dengan “Picker Wheels” dan “Kotak Ajaib”)

Malam hari diisi dengan kegiatan muhadoroh, pidato tiga bahasa (Arab, Inggris, Indonesia), drama, dan hadrah. Semua kegiatan itu tidak hanya menjadi sarana pengembangan diri, tetapi juga membangun kebersamaan antar santri. Bahkan pada hari Minggu, setelah mengaji diniyah, para santri secara rutin melakukan kegiatan kebersihan pondok. Meski melelahkan, suasananya tetap menyenangkan, karena dilakukan bersama. Tak jarang mereka bernyanyi sambil bekerja, menciptakan rasa kekeluargaan yang erat.

Delilatur mengaku belajar banyak hal selama sekolah di SMA Nuris Jember. Ia belajar tentang pentingnya kebersamaan, menghargai waktu, tanggung jawab, dan kesederhanaan. Baginya, sekolah dan pesantren bukan sekadar tempat belajar, melainkan tempat membentuk kepribadian dan karakter yang kuat.

Setelah lulus dan menjadi guru di SMA Miftahul Ulum Kaliglagah, Delilatur merasakan besarnya hikmah dari kehidupan pesantren. Ia menyadari bahwa kedisiplinan waktu yang ia terapkan sekarang adalah hasil dari pembiasaan hidup yang teratur saat di pesantren. Bangun sebelum subuh, ngaji, belajar, hingga tidur pun semuanya diatur. Kebiasaan ini membuatnya lebih tertib dan bertanggung jawab sebagai seorang guru.

Selain itu, ia juga merasa bahwa kesabaran dan keikhlasan yang dulu ia latih di pesantren, kini menjadi kekuatan utama saat menghadapi siswa dengan berbagai karakter. Ia menyadari bahwa menjadi guru bukan hanya soal menyampaikan materi, tetapi juga membimbing dengan hati. Wejangan Kyai tentang pentingnya menyebarkan ilmu dengan niat yang tulus selalu menjadi pegangan dalam mengajar.

Ia juga sangat menghargai konsep ilmu yang barokah. Menurutnya, ilmu bukan hanya untuk pintar, tapi harus diamalkan dan dibagikan. Dalam mengajar, ia mengingat pesan Kyai bahwa mengajarkan ilmu adalah amanah. Hal ini menjadikannya lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya.

Persaudaraan yang terjalin selama di pondok juga menjadi pelajaran penting dalam membangun hubungan dengan sesama. Ia tidak ingin menjadi guru yang ditakuti, tetapi guru yang bisa menjadi teman sekaligus panutan bagi para siswanya. Kini, Delilatur tidak hanya fokus sebagai pengajar di sekolah, tapi juga mulai merintis usaha kecil-kecilan dari rumah.

Kisah perjalanan Delilatur Rohma adalah bukti bahwa santri bukan hanya bisa bersaing di bidang keagamaan, tapi juga mampu berkiprah di dunia profesional, pendidikan, dan kewirausahaan. Semoga semangat dan ketekunan Delilatur bisa menjadi inspirasi bagi para santri. [RY.Red]

Nama                          : Delilatur Rohma, S.Pd.

Alamat                       : Kaliglagah, Sumberbaru, Jember

Pekerjaan                  : Guru IPS di SMA Miftahul Ulum Kaliglagah

Lembaga                    : SMA Nuris Jember lulus tahun 2020

Kuliah                        : Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN KHAS Jember

Wisuda                       : 2025

Related Post