Ketika Al-Qur’an Jadi Penyejuk, Rafael Taklukkan Kitab Kuning
Pesantren Nuris — Siapa sangka bahwa dari rutinitas yang padat dan tantangan yang menumpuk, lahir sebuah pencapaian luar biasa dari seorang siswa SMP Nuris Jember bernama M. Rafael Ramadhon. Siswa kelas IX B ini berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah dapat membuahkan hasil manis. Di tahun ini, ia dinobatkan sebagai salah satu wisudawan penghafal tiga kitab kuning: Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Safinatun Najah.
Kitab Tarbiyatus Shibyan merupakan kitab yang mengajarkan akhlak dan budi pekerti kepada anak-anak. Sementara Aqidatul Awam berisi tentang dasar-dasar keimanan yang penting bagi setiap Muslim. Adapun Safinatun Najah memuat pembahasan dasar fikih ibadah seperti wudhu, sholat, dan puasa. Ketiganya merupakan pondasi awal dalam pendidikan pesantren yang tak hanya harus dipahami, tetapi juga dihafalkan secara mendalam.
Awalnya, Rafael tak pernah menyangka akan bisa menuntaskan hafalan tiga kitab tersebut dalam satu tahun. Ia merasa bahwa dirinya memiliki banyak keterbatasan, terutama dalam hal membagi waktu. Namun semua berubah ketika ia mulai berani keluar dari zona nyamannya. Ia mulai melawan rasa malas yang selama ini menjadi musuh terbesarnya.
“Kalau kita tidak keluar dari zona nyaman, kita tidak akan tahu potensi apa yang sebenarnya kita miliki,” ujarnya penuh semangat.
(Baca juga : Bait Demi Bait Terkuasai, Ghaillan Torehkan Sejarah di Wisuda Kitab SMP Nuris Jember)
Dengan menjadwalkan waktu secara disiplin antara sekolah, kegiatan pondok, menghafal kitab, dan juga waktu untuk dirinya sendiri, Rafael mulai menemukan ritme yang pas. Hobinya membaca Al-Qur’an menjadi penyejuk yang luar biasa ketika pikirannya mulai penat dengan tumpukan tugas sekolah maupun kewajiban pondok.
“Aku nggak tahu kenapa, tapi setiap selesai membaca Al-Qur’an, hati ini langsung tenang. Seolah semua beban hilang,” tutur Rafael dengan mata berbinar.
Kini, toga wisuda telah melingkar di kepalanya, dan senyum bangga tak bisa disembunyikan dari wajahnya. Menjadi bagian dari para wisudawan kitab adalah prestasi besar yang tak hanya membanggakan dirinya sendiri, tetapi juga kedua orang tuanya, guru-guru, serta teman-teman seangkatannya.
Dari pengalaman ini, Rafael belajar satu hal penting: bahwa perjuangan memang tidak pernah mengkhianati hasil. Dan dari peluh dan lelah yang ia rasakan selama proses menghafal, ia telah menapaki jalan ilmu yang tak hanya memberi cahaya di dunia, tapi juga kelak menjadi lentera di akhirat.
“Saya bangga bisa menjadi bagian dari wisuda kitab tahun ini. Semoga ilmu ini bisa menjadi keberkahan untuk hidup saya ke depan,” tutupnya.
Kisah Rafael adalah bukti bahwa perubahan besar dapat dimulai dari keputusan kecil: meninggalkan kemalasan, dan mulai percaya pada kemampuan diri sendiri. [PUO.Red]
Nama : M. Rafael Ramadhon
Cita-cita : Pengusaha
Kelas/ Lembaga : IX B/ SMP Nuris Jember
Prestasi : Khatam 3 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Safinatun Najah)