Dari Pengalaman Praktik, Perawat bukan Sekadar Tenaga Medis, Melainkan juga Tenaga Kemanusiaan
Pesantren Nuris – Kabar bahagia dan membanggakan datang dari Merisa Alisya Pratiwi. Pasalnya, baru saja ia berhasil mempresentasikan skripsi berjudul “Hubungan Lama Bermain Gadget dengan Risiko Obesitas pada Anak Usia 6—12 Tahun di SDN Sumber Kejayan 01” di hadapan para dosen hingga disahkan lulus dan mendapat gelar sarjana keperawatan.
Alumni SMA Nuris Jember, jurusan IPA, tahun 2021 ini menuntaskan studi sarjana di Universitas Muhammadiyah Jember. Sesuai dengan harapan dan cita-citanya untuk menjadi tenaga medis profesional, Merisa, sapaan akrabnya di Pesantren Nuris Jember, tampak antusias yang tinggi untuk dapat segera terjun ke masyarakat sebagai agen kesehatan.
“Sejak kecil, sebenarnya cita-cita saya menjadi seorang dokter. Saya ingin membantu orang-orang yang sakit agar bisa kembali sehat, dan bisa menjadi perantara Allah dalam proses kesembuhan bagi mereka yang sedang berjuang melawan sakit. Namun, Allah berkehendak lain. Meskipun saya belum bisa meraih cita-cita tersebut, saya percaya bahwa Allah telah mengarahkan saya ke jalan yang tetap mulia yaitu di jurusan S-1 Ilmu Keperawatan.” Tukas Meris.
Santri cerdas asal Sumber Kejayan, Mayang, Jember ini tetap menjalani perkuliahan dengan semangat ’45. Ia betul-betul percaya, ini menjadi takdir Allah SWT agar tetap menempa diri dan mempersiapkan kompetensi sebagai tenaga kesehatan sekaligus tenaga kemanusiaan.
(baca juga: Nurul Hamzah, Alumni Berprestasi SMA Nuris Jember yang Kini Berkarier sebagai Officer di PT. Telkom Indonesia)
Berbagai perjalanan kuliah ia lewati dengan suka cita nyaris tanpa kendala berarti. Kegiatan praktik lapang ia lewati dengan memuaskan dan memberinya bekal kelak saat terjun ke masyarakat. Ia melatih empati diri, membuka interaksi yang aktif dan efektif, pengalaman keaktifannya dalam jurnalis pesantren semakin memberinya bekal yang siap melakukan observasi, riset, dan lebih komunikatif.
“Setelah lulus dari jurusan S-1 Ilmu Keperawatan, harapan saya adalah dapat segera melanjutkan ke jenjang profesi Ners agar bisa mendapatkan kompetensi dan legalitas sebagai perawat yang berwenang. Ke depannya, saya juga memiliki cita-cita untuk membuka praktik mandiri keperawatan.”
“Menurut saya, praktik mandiri adalah salah satu bentuk pengabdian yang sangat mulia, karena bisa memberikan layanan kesehatan langsung di tengah masyarakat, terutama di daerah yang masih kekurangan akses terhadap fasilitas medis. Dengan praktik mandiri, saya ingin berperan aktif dalam promosi kesehatan, pencegahan penyakit, serta pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kesehatannya.” Tutupnya.[AF.Red]
Nama : Meris Alisya Pratiwi
Alamat : Mayang, Jember
Lembaga : SMA Nuris Jember, Jurusan IPA, tahun 2021
Kuliah : Universitas Muhammadiyah Jember, S-1 Ilmu Keperawatan