Di Tengah Tantangan, Farel Buktikan Diri Sebagai Santri Membanggakan
Pesantren Nuris — Suasana haru dan bangga menyelimuti GOR Nuris Jember saat gelaran Wisuda Khatam Kitab Kuning yang berlangsung khidmat dan meriah. Di antara deretan santri yang tampil penuh percaya diri dengan balutan toga hitam kebanggaan, terdapat sosok yang mencuri perhatian: Moch Farel Dwi Febriyansah, santri kelas IX B SMP Nuris Jember.
Farel hadir bukan hanya sebagai peserta wisuda, namun juga sebagai salah satu santri berprestasi yang berhasil mengkhatamkan enam kitab kuning sekaligus dalam pengalaman wisuda perdananya, yakni Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Taqrib, Kailani, Jurumiyah, dan Luqmatus Saighoh. Kitab-kitab yang ia khatamkan menjadi bukti nyata dari dedikasi dan ketekunannya dalam menuntut ilmu agama, meski baru sekali mengikuti wisuda.
Menurut Farel, proses menghafal enam kitab bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan yang ia hadapi. “Kesulitan itu pasti ada,” ungkapnya jujur. “Tapi saya belajar untuk mengendalikan rasa malas dan lelah itu. Kalau kita terlalu larut, hafalan bisa kacau. Saya coba tetap fokus dan nikmati prosesnya.”
(Baca juga : Arya, Sang Pejuang Ilmu di SMP Nuris Jember Sukses Khatam Tiga Kitab Kuning)
Semangat dan kedisiplinannya terbayar lunas saat ia berhasil berdiri gagah di hadapan para guru, teman, dan keluarga besar dengan toga hitam yang menjadi saksi bisu perjalanan panjangnya dalam mengkaji dan menghafal ilmu agama. Saat namanya dipanggil dan ia melangkah menuju panggung wisuda, tepuk tangan dan sorak bangga terdengar dari barisan tamu undangan. Matanya menatap tajam ke arah orang tuanya, yang kala itu tak kuasa menahan air mata haru.
Kebanggaan begitu terpancar dari wajah sang ayah yang turut hadir menyaksikan momentum bersejarah itu. Dalam kesempatan yang penuh makna itu, ayah Farel memberikan komentar menyentuh, “Saya bangga sekali melihat Farel bisa berdiri di panggung ini dengan toga. Ini bukti kerja kerasnya selama ini. Semoga ini jadi awal yang baik untuk langkah-langkahnya ke depan.”
Sementara itu, ibunda Farel tak kalah haru. Beliau berharap agar ilmu yang telah dipelajari Farel bukan hanya menjadi bekal dunia, tapi juga menjadi penerang jalan hidupnya di akhirat kelak. “Semoga ilmunya bermanfaat dan bisa menolongnya di akhirat. Kami sama sekali tidak menyesal menyekolahkan Farel di SMP Nuris. Justru kami sangat bersyukur, karena di sini Farel bisa mendapatkan banyak ilmu agama yang mungkin tidak akan ia dapatkan di tempat lain,” ujarnya sambil menyeka air mata haru.
Momen pelukan hangat dan senyum penuh kebanggaan dari ayah, ibu, dan kerabat yang hadir menjadi pemandangan yang menyentuh hati. Farel tampak tak kuasa menyembunyikan rasa bahagia dan harunya, karena prestasi ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tapi juga bentuk bakti kepada kedua orang tua yang telah mendukung dan mendoakan di setiap langkahnya.
Wisuda ini menjadi titik awal yang luar biasa bagi Farel. Ia berhasil membuktikan bahwa dirinya layak menjadi santri berprestasi yang membanggakan, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi SMP Nuris Jember. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah yang terus berkomitmen mencetak generasi Qurani, cerdas, dan berakhlak mulia.
Dengan pencapaian enam kitab kuning yang berhasil dikhatamkan dalam sekali wisuda, nama Farel pun layak dikenang sebagai salah satu santri inspiratif yang menunjukkan bahwa tekad dan ketekunan mampu mengantarkan seseorang pada prestasi yang luar biasa. SMP Nuris Jember sekali lagi membuktikan bahwa tempat ini bukan hanya sekolah, tetapi rumah bagi para pencari ilmu yang ingin tumbuh dengan cahaya agama di setiap langkah hidupnya. [PUO.Red]
Nama : Moch Farel Dwi Febriyansah
Kelas : IX B
Cita-cita : Atlet Pencak Silat
Kelas/ Lembaga : IX B/ SMP Nuris Jember
Prestasi : Khatam 6 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Taqrib, Jurumiyah, dan Lugmatus Saighoh)
