Man Jadda Wa Jada! Raditya Buktikan Hafalan Kitab Tak Kenal Lelah
Pesantren Nuris — Di balik gemerlapnya prosesi wisuda santri di GOR Nuris, berdiri tegak seorang santri tangguh dari kelas IX B, bernama Raditya Maulana Firdaus. Santri yang akrab disapa Raditya ini berhasil mencuri perhatian banyak orang berkat prestasinya yang membanggakan. Ia berhasil mengkhatamkan enam kitab kuning sekaligus: Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Taqrib, Jurumiyah, Luqmatus Saighoh, dan Kailani. Keberhasilannya bukan didapat dengan mudah, namun melalui perjuangan melawan rasa bosan dan kemalasan yang kerap menghampiri.
Dalam prosesi wisuda kitab kuning yang digelar secara khidmat dan penuh haru, Raditya tampil penuh percaya diri mengenakan toga kebanggaan. Di penghujung masa belajarnya di SMP Nuris, ia menjadikan momen ini sebagai bukti nyata bahwa usaha keras tak akan pernah mengkhianati hasil.
Raditya mengakui bahwa dalam proses menghafal kitab, ia tidak selalu dalam kondisi penuh semangat. Rasa bosan dan malas seringkali datang tanpa diundang. Namun, berbekal tekad bulat dan semangat pantang menyerah, ia berusaha bangkit setiap kali hampir terjatuh.
(Baca juga : Febi, Santri Berprestasi SMP Nuris Jember yang Khatam Lima Kitab Kuning di Usia Muda)
“Saya selalu ingat pesan guru: “Man jadda wa jada” artinya “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil,” ucapnya dengan penuh keyakinan. Kalimat itu menjadi motivasi utama yang menguatkannya untuk terus melanjutkan hafalan meski dalam keadaan lelah, jenuh, bahkan nyaris putus asa.
“Jangan pantang menyerah jika ingin meraih kesuksesan,” itulah prinsip yang terus ia pegang selama proses belajar dan menghafal kitab. Raditya berharap, ilmu yang ia pelajari hari ini tidak hanya bermanfaat untuk dirinya di dunia pendidikan, tetapi juga menjadi bekal menuju kesuksesan hidup di masa depan, baik di dunia maupun akhirat.
Kebahagiaan tidak hanya dirasakan oleh Raditya, tetapi juga oleh kedua orang tua dan kerabat yang hadir langsung menyaksikan momen sakral ini. Mereka tampak tak kuasa menahan haru ketika nama Raditya disebut sebagai salah satu santri yang berhasil khatam kitab. Sang ibunda, dengan mata berkaca-kaca, menyampaikan rasa syukur dan bangganya. “Alhamdulillah ya Allah, saya sangat bersyukur dan bangga sekali punya anak seperti Raditya. Semoga ilmunya berkah, bermanfaat, dan menjadi jalan kebaikan di masa depan,” tutur ibunda Raditya.
Wisuda kitab ini menjadi momen tak terlupakan dalam perjalanan pendidikan Raditya. Ia telah membuktikan bahwa keberhasilan bukan hanya milik mereka yang pintar secara alami, melainkan milik siapa saja yang berani berjuang dan tidak menyerah pada tantangan. Raditya adalah contoh nyata bahwa semangat dan kesungguhan adalah kunci untuk meraih mimpi.
Kini, Raditya melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya dengan bekal keilmuan yang kuat dan keyakinan bahwa masa depan cerah ada di genggamannya. Semangatnya, doanya, dan perjuangannya menjadi inspirasi bagi santri-santri lain untuk tak pernah menyerah dan terus mengejar ilmu dengan sepenuh hati.[PUO.Red]
Nama : Raditya Maulana Firdaus
Kelas : IX B
Cita-cita : Pengusaha
Kelas/ Lembaga : IX B/ SMP Nuris Jember
Prestasi : Khatam 6 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Taqrib, Jurumiyah, Luqmatus Saighoh, dan Kailani)