Taklukkan Lima Kitab, Senta Persembahkan Prestasi Untuk SMP Nuris Jember

Santri Asal Bali Khatam Lima Kitab: Senta Divanza Ukir Prestasi di Tanah Perantauan

Pesantren Nuris — Suasana haru dan bangga menyelimuti prosesi wisuda kitab kuning yang digelar SMP Nuris Jember. Salah satu sosok yang mencuri perhatian adalah seorang santri cantik asal Pulau Dewata, Bali, bernama Senta Divanza dari kelas IX D. Gadis yang akrab disapa Senta ini berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan menghatamkan lima kitab kuning sekaligus di usianya yang masih remaja.

Kelima kitab yang telah ia khatamkan yakni Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Lugmatus Saighoh, Nahwu Dasar, dan Kailani. Kitab Tarbiyatus Shibyan dikenal sebagai pedoman dasar pendidikan akhlak untuk anak-anak; Aqidatul Awam membahas dasar-dasar keimanan umat Islam; Lugmatus Saighoh memberikan pemahaman tentang ilmu tauhid dengan metode yang sederhana; Nahwu Dasar menjadi kunci memahami tata bahasa Arab; dan Kailani adalah kitab yang mengulas pembagian waris dan ilmu faraidh secara sistematis. Lima kitab yang bukan hanya menuntut hafalan kuat, tetapi juga pemahaman yang mendalam.

Dalam balutan toga kebanggaan, Senta tampak anggun dan percaya diri berdiri di barisan santri khatimat. Ia tersenyum haru menyadari bahwa semua perjuangan panjangnya selama ini tak sia-sia. Ia mengaku perjalanan menghafal kitab bukanlah sesuatu yang mudah. Rasa bosan dan malas kerap hadir menghantui ketika harus membuka lembar demi lembar kitab kuning. Namun, dengan tekad bulat dan semangat juang yang tinggi, ia berhasil menepis segala rintangan yang sempat menguji kesabarannya.

(Baca juga : Santri SMP Nuris Tamatkan Delapan Kitab Sekaligus Sebelum Lulus!)

“Saya selalu pegang teguh satu motivasi: Usaha tak akan mengkhianati hasil. Kalau lelah, saya istirahat. Tapi saya tidak pernah berpikir untuk menyerah,” ujar Senta dengan mata berbinar.

Ia percaya bahwa kesuksesan bukan milik mereka yang pintar semata, tapi bagi siapa saja yang mau terus berusaha tanpa henti. Kalimat mutiara yang selalu ia tanamkan dalam hati berbunyi, “Orang hebat bukanlah orang yang tak pernah jatuh, melainkan orang yang mampu bangkit setiap kali terjatuh.”

Dengan ilmu yang ia pelajari selama di pesantren, Senta berharap dapat menjadi pribadi yang bermanfaat dan sukses di masa depan. Ia ingin membuktikan bahwa anak muda dari pelosok negeri, bahkan dari pulau sejauh Bali, juga mampu bersinar dan berkontribusi di kancah keilmuan agama.

Kebahagiaan tidak hanya dirasakan oleh Senta. Kedua orang tua serta kerabat yang hadir dalam prosesi wisuda tampak bangga dan haru melihat pencapaian putri kesayangan mereka. Sang ibu bahkan tak kuasa menahan tangis saat diminta menyampaikan sepatah dua patah kata.

“Senta anak yang ulet, sabar, dan tidak mudah mengeluh. Saya sangat bangga padanya. Semoga ilmunya bermanfaat dunia akhirat,” ucap sang ibu dengan mata berkaca-kaca.

Wisuda kitab bukan hanya seremoni biasa, tapi bentuk nyata penghargaan atas kerja keras, kedisiplinan, dan ketekunan para santri dalam menggali ilmu agama. Senta Divanza telah membuktikan bahwa dengan semangat dan kesungguhan, siapa pun bisa meraih pencapaian luar biasa, meski jauh dari kampung halaman.

Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal Senta untuk terus menapaki tangga kesuksesan dan menjadi inspirasi bagi para santri lainnya di seluruh pelosok negeri. [PUO.Red]

Nama                   : Senta Divanza

Cita-cita              : Dokter

Kelas/ Lembaga : IX D/ SMP Nuris Jember

Prestasi               : Khatam 5 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Lugmatus Saighoh, Nahwu Dasar dan Kailani)

Related Post