Ketika Mimpi Diperjuangkan dengan Ilmu dan Keyakinan
Pesantren Nuris — Di balik senyum ramah dan suara lembut seorang siswi bernama Sheyla Fitriani, tersimpan semangat yang membara dan tekad yang tak pernah padam untuk terus tumbuh, belajar, dan berprestasi. Siswi kelas XI E MA Unggulan Nuris ini telah membuktikan bahwa kerja keras, komitmen, dan tekad yang kuat mampu mengantarkan siapa pun untuk mencapai keberhasilan, tak peduli betapa besar tantangan yang ada di depan mata.
Sheyla, begitu nama panggilannya, baru-baru ini menorehkan prestasi membanggakan dengan berhasil meraih Juara 2 dalam Olimpiade Kimia tingkat Yayasan Nuris. Capaian ini bukan hanya membuktikan kecerdasannya di bidang sains, khususnya kimia, tetapi juga menunjukkan karakter pantang menyerah yang dimilikinya sejak kecil.
Sejak kecil, Sheyla telah menunjukkan minat besar pada ilmu pengetahuan. Ia dikenal sebagai sosok yang penuh rasa ingin tahu dan tekun dalam belajar. Meskipun memiliki hobi yang terkesan jauh dari dunia kimia — yaitu bernyanyi dan memasak — Sheyla tidak pernah merasa terbebani menjalani berbagai bidang yang disukainya. Justru, ia mampu menyeimbangkan sisi seni dan sains dalam dirinya, sebuah kombinasi unik yang membuatnya menonjol di antara teman-temannya.
Dengan cita-cita yang luar biasa mulia menjadi seorang dokter dan psikolog — Sheyla menyadari bahwa pencapaian hari ini hanyalah salah satu langkah awal dari perjalanan panjang menuju impiannya. “Saya ingin menjadi seseorang yang bisa bermanfaat bagi orang lain, baik secara fisik maupun mental. Menjadi dokter dan psikolog adalah cara saya untuk itu,” ujar Sheyla dengan mata berbinar.
(Baca juga : Khatam 9 Kitab dan Pengalaman Ikut NSEP, Siswa MA Unggulan Nuris ini juga Berprestasi)
Motivasi utama Sheyla mengikuti olimpiade kimia bukan semata-mata demi gelar atau piala. “Saya ingin mengasah kemampuan saya, melihat sejauh mana saya bisa berkembang, dan menantang diri sendiri,” jelasnya. Menurut Sheyla, setiap perlombaan adalah medan latihan untuk meningkatkan kapasitas diri. Ia percaya bahwa hanya dengan terus menantang diri sendiri, seseorang bisa tumbuh menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Persiapan Sheyla menjelang kompetisi bukanlah hal yang instan. Ia mengaku menjalani proses belajar, belajar, dan belajar tanpa lelah. Bahkan di sela-sela waktu luangnya, ia tetap menyempatkan diri membaca buku-buku referensi, berdiskusi dengan guru-guru kimia, serta mengikuti ekstrakurikuler Kimia yang telah banyak membantu memperdalam pemahamannya.
Meski persiapan menuju lomba tidak selalu mudah bagi sebagian besar peserta, Sheyla justru mengaku bahwa dirinya tidak menghadapi kendala berarti. “Alhamdulillah tidak ada kesulitan yang saya hadapi. Semua berjalan lancar karena saya sudah terbiasa belajar secara konsisten dan dibantu oleh guru-guru yang luar biasa di MA Unggulan Nuris,” tuturnya dengan penuh rasa syukur.
Uniknya, motivasi Sheyla dalam menjalani setiap kompetisi dan perjuangan belajar tidak didasarkan pada kemenangan semata. Kalimat yang menjadi pegangan hidupnya begitu sederhana namun dalam: “Jangan terlalu berharap karena harapan itu menyakitkan.” Sebuah prinsip yang mungkin terdengar berbeda, namun bagi Sheyla, itulah cara terbaik menjaga keseimbangan antara usaha dan ekspektasi. Baginya, harapan yang terlalu tinggi bisa menjadi beban. Maka ia memilih untuk fokus pada proses, bukan hasil.
“Dengan tidak terlalu berharap, saya jadi bisa lebih menikmati proses. Kalau menang, itu bonus. Tapi kalau belum berhasil, saya tetap bahagia karena saya sudah memberikan yang terbaik,” katanya.
Saat ditanya tentang peran sekolah dalam mendukung prestasinya, Sheyla tak kuasa menyembunyikan rasa bangganya. “Saya merasa menjadi lebih berguna semenjak sekolah di MA Unggulan Nuris. Di sini saya menemukan lingkungan yang mendukung, teman-teman yang positif, dan guru-guru yang tidak hanya mengajar, tapi juga membimbing dan menginspirasi,” ungkapnya.
Sheyla juga menambahkan bahwa suasana belajar yang nyaman dan sistem pembelajaran yang menantang di MA Unggulan Nuris menjadi faktor penting dalam membentuk karakternya sebagai pelajar berprestasi. Ia percaya bahwa sekolah ini adalah tempat terbaik untuk menempa mental dan kemampuan intelektualnya.
Meski telah mengukir prestasi yang membanggakan, Sheyla tidak ingin berhenti sampai di sini. Ia justru merasa semakin terpacu untuk terus berkembang. “Harapan saya, semoga saya bisa mengukir prestasi yang lainnya,” katanya penuh semangat. Ia bermimpi bisa mengikuti kompetisi yang lebih besar lagi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Perasaan senang sekali yang ia rasakan saat meraih Juara 2 di Olimpiade Kimia menjadi bahan bakar semangat untuk terus bergerak maju. Baginya, prestasi adalah bukti nyata dari kerja keras dan ketekunan. Namun lebih dari itu, prestasi juga merupakan cara untuk membanggakan orang tua, guru, dan sekolah yang telah mendukungnya selama ini.
Di akhir perbincangan, Sheyla memberikan pesan yang sederhana namun menggugah hati: “Jadilah pribadi yang terus belajar dan jangan takut mencoba. Kita tidak tahu kemampuan kita sebenarnya sebelum kita berani melangkah.” Pesan ini mencerminkan kedewasaan dan keteguhan hati seorang remaja yang telah menapaki jalan prestasi dengan penuh keyakinan. [LA.Red]
Nama : Sheyla Fitriani
Hobi : Bernyanyi dan Masak
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember
Prestasi : Juara 2 Olimpiade Kimia Tingkat Pesantren Nurul Islam Jember