Kemenangan yang Tak Datang dari Keajaiban, Tapi dari Ketekunan
Pesantren Nuris — Di antara deretan kata-kata yang mengalir penuh makna, berdirilah seorang gadis muda dari MA Unggulan Nuris Jember. Namanya Khansa Winola Bianca, atau yang akrab disapa Bianca. Ia bukan hanya sekadar pelajar kelas XI A di MA Unggulan Nuris Jember, tapi juga seorang penakluk ketakutan dalam dirinya sendiri, yang kini menorehkan prestasi sebagai Juara Harapan 2 dalam Lomba Pidato Bahasa Indonesia tingkat Yayasan Nurul Islam.
Di usia remaja, Bianca telah membuktikan bahwa keberanian bukan berarti tidak memiliki rasa takut, tetapi kemampuan untuk tetap melangkah meskipun rasa takut itu ada. Dengan tekad dan semangat yang besar, ia menjadikan lomba pidato sebagai sarana untuk mengasah bakat, meningkatkan kepercayaan diri, dan lebih jauh lagi, sebagai langkah awal dalam mewujudkan impian besarnya menjadi seorang pengusaha sukses.
Bianca memiliki kecintaan pada membaca, yang sejak dini membentuk cara berpikir dan keterampilannya dalam merangkai kata. Kegemarannya ini memperkaya wawasannya, memperkuat narasi saat berpidato, dan mengasah kemampuannya dalam berbicara secara runtut dan meyakinkan. Ia sadar bahwa kemampuannya dalam berbicara di depan umum bukanlah semata-mata anugerah, tetapi sebuah potensi yang terus ia perjuangkan dan kembangkan.
“Saya ikut lomba ini karena merasa memiliki bakat di bidang pidato. Tapi saya juga ingin menguji dan menantang diri saya sendiri, sejauh mana saya bisa melangkah,” ungkap Bianca penuh semangat.
(Baca juga : Semangat Tinggi Gapai Prestasi, Kini Alumni MA Unggulan Nuris Sukses Raih Sarjana Teknik Kimia)
Meski masih duduk di bangku sekolah, Bianca telah memiliki motivasi yang luar biasa kuat: membahagiakan diri sendiri dan orang tua. Itulah bahan bakar utama dalam setiap langkahnya. Ia memahami bahwa setiap usaha dan pencapaian bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga sebagai bentuk balas budi atas segala doa, dukungan, dan pengorbanan orang tuanya.
“Ketika saya melihat senyum orang tua saya karena saya berhasil tampil dengan baik, saya merasa semua perjuangan saya terbayar lunas,” tuturnya haru.
Di balik penampilannya yang percaya diri, Bianca menyimpan perjuangan batin melawan rasa kurang percaya diri. Ia mengakui bahwa tampil di hadapan banyak orang dengan penuh keyakinan bukanlah hal yang datang dengan sendirinya. Butuh latihan, tekad, dan doa.
Dalam menghadapi lomba, Bianca melakukan berbagai persiapan, mulai dari menghafalkan teks pidato, latihan intonasi dan gestur, hingga memperbanyak doa agar diberi kelancaran dan ketenangan hati. Meski sempat merasa cemas dan takut membuat kesalahan, ia memutuskan untuk tetap tampil maksimal. Ia percaya bahwa keberanian sejati adalah saat seseorang mampu menaklukkan dirinya sendiri.
“Alhamdulillah… semua berjalan lancar. Saya sangat bersyukur bisa sampai di titik ini,” ucapnya penuh rasa syukur.
Bianca juga aktif mengikuti ekstrakurikuler pidato Bahasa Indonesia di sekolahnya. Melalui kegiatan ini, ia mendapatkan ruang yang luas untuk mengembangkan kemampuannya, berdiskusi dengan teman-teman yang satu visi, dan mendapatkan bimbingan dari para pembina yang mendorongnya untuk terus percaya diri dan berani mencoba.
Dukungan dari lingkungan sekolah dan teman-teman juga menjadi faktor penting yang membantunya tetap semangat meski terkadang dihadang rasa gugup.
Bagi Bianca, kemenangan ini adalah permulaan, bukan akhir. Meski hanya meraih Juara Harapan 2, ia tak melihatnya sebagai kekalahan. Justru dari sinilah ia belajar banyak tentang proses, kesabaran, dan pentingnya mental yang kuat dalam mengejar cita-cita.
“Satu kata: keren sekali. Bukan hanya karena saya bisa menang, tapi karena saya bisa berdiri dan percaya pada diri saya sendiri,” katanya sambil tersenyum.
Ia berharap, ke depan, dirinya bisa semakin percaya diri dan bisa naik tingkat ke ajang-ajang lomba yang lebih tinggi. Dengan tekad yang kuat dan semangat belajar yang tak padam, ia yakin bahwa ini baru permulaan dari banyak prestasi yang akan datang.
Kisah Bianca adalah contoh nyata bahwa prestasi tidak selalu harus dimulai dari podium juara satu. Prestasi sejati adalah ketika seseorang berani memulai, berani melawan rasa takutnya, dan terus belajar tanpa henti.
Dengan semangat membaca, keberanian berbicara, dan tekad membahagiakan orang tua, Khansa Winola Bianca telah membuka jalan menuju masa depan cerah. Suatu saat nanti, ketika ia telah menjadi seorang pengusaha sukses, dunia akan tahu bahwa semua itu dimulai dari sebuah pidato sederhana, yang lahir dari hati seorang gadis muda yang berani bermimpi dan berani mencoba. [LA.Red]
Nama : Khansa Winola Bianca
Hobi : Membaca
Cita2 : Pengusaha
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember
Prestasi : Juara Harapan 2 Pidato Bahasa Indonesia Tingkat Yayasan Nurul Islam