Moch Syafi’i, Alumni SMA Nuris Jember yang Sukses Berjualan Cilok

Konsistensi dan Keikhlasan adalah Kunci Bertahannya Usaha

Pesantren Nuris – Tidak semua kisah sukses lahir dari bisnis besar atau modal melimpah. Kadang, keberhasilan justru tumbuh dari ketekunan, kesabaran, dan keberanian. Seperti itulah perjalanan hidup Moch Syafi’i, alumni SMA Nuris Jember angkatan 1995 yang hingga kini tetap setia menjalankan usaha dagang Cilok ABI yang telah ia rintis sejak tahun 2003.

Cilok ABI milik Syafi’i berlokasi di PP. Darussolah, Jl. M. Yamin, Tegal Besar, Jember. Jajanan sederhana ini sudah sangat familiar di kalangan masyarakat. Ia percaya bahwa berjualan pun membutuhkan ilmu dan komitmen.

“Banyak orang mengira jualan cilok itu gampang. Padahal, harus tahu cara pengelolaan yang benar. Saya belajar dari orang yang lebih ahli dan terus memperbaiki kualitas bahan agar higienis dan rasanya tetap konsisten,” ungkapnya.

Syafi’i menyampaikan bahwa menjaga kualitas adalah hal yang utama. Bahan-bahan harus baru dan bersih, proses pengolahan dijaga dengan cermat, serta cita rasa harus bisa memenuhi ekspektasi pelanggan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga waktu dan tempat usaha agar tidak berpindah-pindah, karena pelanggan cenderung mengandalkan konsistensi lokasi dan jam buka.

(Baca juga : Elen Hafilda, Santri SMA Nuris Jember yang Berhasil Raih Peringkat 1 di Kelas X-2)

Kebersihan tempat dan penampilan penjual pun menurutnya tidak bisa diabaikan. Hal tersebut menjadi salah satu cara untuk membangun kepercayaan pelanggan. Selain itu, pelayanan yang ramah dan berakhlak baik merupakan bagian penting dari usahanya. “Pembeli itu raja. Kalau kita melayani dengan akhlak yang baik, insyaAllah pelanggan akan kembali dan membawa temannya,” ujarnya.

Dalam menjalankan usaha, Syafi’i juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan dagangannya. Bagi Syafi’i, ini bukan sekadar strategi pemasaran, tapi juga cara untuk membangun kedekatan dengan pelanggan dan menjaga loyalitas mereka.

Meski tampak sederhana, semangat Syafi’i dalam berwirausaha sangat besar. Ia selalu berusaha disiplin, tidak bermalas-malasan, dan menjadikan setiap hari sebagai peluang untuk berkembang. Namun di balik semua itu, ia menekankan bahwa usaha lahiriyah saja tidak cukup. Menurutnya, pemahaman dan keyakinan kepada sifat Qudrat dan Iradat Allah SWT harus menjadi landasan utama.

“Kalau kita tidak kuat dari dalam, usaha bisa oleng. Tapi kalau kita yakin, insyaAllah kita bisa bertahan dan usaha ini jadi jalan rezeki yang membawa sakinah, mawaddah, warahmah. Itulah yang dinamakan pengusaha sukses” tutur Syafi’i.

Syafi’i juga mengungkapkan bahwa perjalanan hidup dan usahanya tidak lepas dari peran para guru dan pengalaman semasa belajar di SMA Nuris Jember. Ia merasa bahwa ilmu dan doa para guru menjadi bekal penting yang terus menuntunnya hingga kini.

“Saya merasa punya tanggung jawab untuk menjaga nama baik almamater. Dulu saya belajar bukan hanya pelajaran sekolah, tapi juga nilai agama. Sekarang saya aplikasikan itu dalam berdagang,” kenangnya penuh syukur.

Silaturahmi dengan sesama alumni pun menjadi penyemangat tersendiri bagi Syafi’i. Ia percaya bahwa hubungan baik dengan sesama alumni tidak hanya memperpanjang umur dan rezeki, tapi juga membuka banyak peluang usaha.

Kini, Cilok ABI bukan hanya dikenal sebagai jajanan lezat di sekitar Tegal Besar, tapi juga menjadi simbol ketekunan dan konsistensi seorang alumni SMA Nuris Jember yang gigih membangun usahanya.

Semoga kisah Moch Syafi’i bisa menjadi inspirasi bagi siswa SMA Nuris Jember untuk berani berwirausaha dan tetap istiqomah dalam menjalani proses. Karena dari kesederhanaan, bisa lahir keberkahan yang luar biasa. [RY.Red]

 

Nama                          : Moch Syafi’i

Alamat                       : Sumbersari, Jember

Lembaga                    : SMA NURIS JEMBER

Tahun Lulus              : 1995

Pekerjaan                  : Pedagang Cilok ABI di PP. Darussolah, Jl. M. Yamin, Tegal Besar, Jember

Related Post