Merajut Asa di Jalan Tasawuf: Sang Penulis Muda dari Jember
Pesantren Nuris — Tak semua perjalanan menuju impian berjalan mulus. Ada yang penuh liku, ada pula yang menuntut keteguhan hati serta doa yang tiada henti. Itulah kisah dari Shela Fitri Nadila, gadis asal Silo, Jember, yang kini resmi menjadi mahasiswi Universitas Annuqoyyah dengan jurusan Tasawwuf dan Psikoterapi—kampus dan jurusan yang telah lama menjadi impian, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga sebagai bentuk ikhtiar mewujudkan harapan kedua orang tuanya.
Lahir di Jember pada tahun 2007, Shela tumbuh dalam lingkungan yang sederhana, namun sarat nilai-nilai pendidikan dan spiritualitas. Ia adalah alumni MA Unggulan Nuris Jember angkatan 2025, sebuah lembaga pendidikan yang dikenal tidak hanya mencetak lulusan akademis, tapi juga mencetak generasi berakhlak, aktif, dan religius.
Sejak kecil, Shela telah memiliki hobi menulis, yang kemudian berkembang menjadi salah satu bentuk ekspresi diri yang paling ia nikmati. Dalam tulisan-tulisannya, ia sering menuangkan renungan hidup, pengalaman belajar, hingga catatan reflektif yang menggambarkan kedalaman berpikir seorang remaja yang tak hanya cerdas secara intelektual, namun juga emosional dan spiritual.
(Baca juga : Dari Ide Sederhana Ciptakan Video Inspiratif, Siswa MA Unggulan Nuris Juara Festival Islami 2025 Se-Tapal Kuda)
Tak bisa disembunyikan, raut kebanggaan dan syukur yang terpancar dari wajah Shela saat ia menerima pengumuman kelulusan. Ia berhasil diterima di Universitas Annuqoyyah, kampus yang dikenal dengan penguatan nilai-nilai sufistik dan terapi kejiwaan yang Islami. Saat ditanya bagaimana perasaannya, Shela dengan mata berkaca menjawab,
“Alhamdulillah, saya merasa sangat bangga hingga bisa mencapai titik yang saya impikan. Ini bukan hanya kemenangan saya, tapi juga doa-doa orang tua dan guru-guru saya di Nuris.”
Bagi Shela, dunia pendidikan bukanlah sekadar ruang formalitas. Ia memiliki cita-cita besar menjadi seorang dosen, bukan hanya karena ingin berbagi ilmu, namun juga karena ingin menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Tak heran jika ia memilih jurusan Tasawwuf dan Psikoterapi, sebuah bidang yang ia yakini bisa menjadi jembatan antara ilmu, hati, dan penyembuhan jiwa—baik untuk dirinya maupun orang lain.
Ia mengaku memilih jurusan tersebut juga karena ingin mewujudkan harapan kedua orang tuanya. “Saya ingin membahagiakan orang tua, dan memilih prodi ini adalah salah satu caranya. Karena mereka ingin saya menempuh jalan ilmu yang membawa manfaat dunia dan akhirat,” ungkapnya dengan penuh haru.
Selama bersekolah di MA Unggulan Nuris, Shela dikenal sebagai siswi yang aktif dan produktif. Ia tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Tulis Ilmiah (KTI), sebuah wadah yang membentuk minatnya pada dunia kepenulisan semakin tajam dan terarah. Lewat organisasi ini pula, Shela pernah meraih berbagai prestasi di bidang literasi dan lomba tulis ilmiah—meski ia sendiri lebih memilih merendah saat ditanya soal detail pencapaian tersebut.
Kini, meskipun sudah menjadi mahasiswi aktif, Shela tetap aktif mengikuti berbagai kegiatan di luar kuliah. Beberapa kegiatan sosial, pelatihan menulis, hingga pengabdian masyarakat menjadi bagian dari rutinitas barunya. Semua ia jalani dengan niat yang kuat: menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Saat ditanya tentang kesan selama menjadi bagian dari keluarga besar MA Unggulan Nuris Jember, Shela dengan lantang menjawab:
“Alhamdulillah, saya sangat bangga dan bersyukur telah bersekolah di Nuris. Di sanalah saya dibentuk, tidak hanya secara akademik, tapi juga secara spiritual dan mental. Para guru dan ustadz di Nuris benar-benar membimbing dengan hati. Saya tidak akan pernah lupa jasa mereka.”
Bagi Shela, MA Unggulan Nuris bukan hanya sekadar tempat menuntut ilmu, tetapi juga rumah kedua yang telah membentuk pondasi hidupnya. Ia mengaku, tanpa bimbingan para guru dan kultur belajar yang dibangun di sana, mungkin ia belum tentu bisa berada di titik seperti sekarang.
Melihat perjalanannya yang luar biasa, Shela memiliki harapan besar untuk masa depan. Ia ingin terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan menjadi dosen yang tak hanya mengajar, tapi juga menginspirasi dan menyembuhkan banyak orang.
Untuk adik-adik kelasnya di Nuris, Shela berpesan, “Jangan pernah takut bermimpi. Jangan pernah menyerah pada keterbatasan. Yakinlah, dengan usaha, doa, dan bimbingan guru-guru kita, insyaAllah semuanya mungkin tercapai. Nuris telah membekali kita dengan lebih dari cukup. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya.” [LA.Red]
Nama : Shela Fitri Nadila
Alamat : Silo, Jember
Hobi : Menulis
Cita2 : Dosen
Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2025
Kuliah : Tasawwuf dan Psikoterapi, Universitas Annuqoyyah