Niat Lillah, Hasil Billah: Uyun dan Perjalanan Ilmu dari MA Unggulan Nuris ke Perguruan Tinggi

Santri Nuris yang Kini Jadi Mahasiswi PAI UIN KHAS Jember

Pesantren Nuris — Di balik sosoknya yang tenang dan sederhana, tersimpan keteguhan hati dan cita-cita yang besar. Uyun Annadiroh, gadis asal Karangpring, Sukorambi, Jember, merupakan salah satu alumni Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) Jember yang berhasil membuktikan bahwa konsistensi dalam belajar dan keyakinan terhadap impian mampu mengantarkan dirinya meraih pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri. Uyun adalah alumni MTs Unggulan Nuris yang kemudian melanjutkan pendidikan di MA Unggulan Nuris dan lulus pada tahun 2025.

Hari ini, ia tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Langkah besar yang menjadi awal perwujudan cita-citanya sebagai seorang guru, sebuah profesi yang ia impikan sejak dini—sebuah panggilan jiwa untuk mengabdi dan menyalurkan ilmu.

Perjalanan Uyun tidak bisa dilepaskan dari pengalaman panjangnya di lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan formal yang bernuansa religius. Sejak awal, ia telah menempuh pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam, dimulai dari MTs Unggulan Nuris, kemudian berlanjut ke MA Unggulan Nuris, lembaga pendidikan yang tidak hanya dikenal dengan kualitas akademik, tetapi juga pembinaan karakter dan spiritual santrinya.

Saat pengumuman kelulusan penerimaan mahasiswa baru, perasaan haru dan bahagia menyelimuti Uyun. Ia mengungkapkan bahwa diterima di UIN KHAS Jember, kampus negeri berbasis Islam yang menjadi impiannya, adalah momen yang takkan pernah ia lupakan.

“Perasaannya? Senang banget, campur terharu. Rasanya seperti mimpi. Bisa kuliah di kampus negeri, di jurusan yang saya pilih sendiri, itu sesuatu yang tidak mudah saya capai. Tapi saya bersyukur Allah beri jalan,” ungkapnya penuh rasa syukur.

(Baca juga : Cerdas Membaca Peluang Bangun Hobi jadi Gerbong Uang, Artefax.id Sarana Kreativitas Alumni MA Unggulan Nuris)

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) bukan sekadar pilihan akademik, melainkan representasi dari misi hidup Uyun. Ia ingin memperdalam ilmu agama agar suatu hari kelak bisa mengajar dan membagikan ilmu itu kepada anak-anak bangsa.

“Saya memang sejak dulu ingin jadi guru, khususnya di bidang agama. Saya merasa PAI adalah jalan yang tepat untuk memperdalam ilmu Islam, dan juga menyalurkannya nanti dalam dunia pendidikan. Saya ingin menjadi guru yang bukan hanya mengajar, tapi juga membimbing,” jelas Uyun.

Alasannya memilih UIN KHAS Jember juga cukup sederhana namun kuat: karena kampus ini tidak hanya mengajarkan ilmu dunia, tetapi juga memadukan spiritualitas Islam dalam keseharian akademiknya. Uyun ingin berada dalam lingkungan yang terus membentuk akhlak, bukan sekadar kecerdasan.

Memasuki dunia perkuliahan adalah babak baru dalam hidup Uyun. Dari jadwal yang padat, tugas-tugas yang menantang, hingga dinamika kerja kelompok yang penuh dengan diskusi, semuanya menjadi pengalaman berharga yang tidak ia temukan saat di bangku sekolah.

“Sekarang lebih banyak kerja kelompok, diskusi, dan harus bisa belajar mandiri. Tapi saya senang, karena dari situ saya bisa belajar banyak hal—tidak hanya tentang materi pelajaran, tapi juga cara berkomunikasi, bekerjasama, dan menyelesaikan masalah bersama,” ungkapnya.

Walau belum terlibat dalam organisasi kampus karena masih masa awal kuliah, Uyun tetap aktif dalam kegiatan akademik dasar, beradaptasi dengan sistem pembelajaran baru, serta menjalin pertemanan dengan berbagai latar belakang mahasiswa dari berbagai daerah.

Berbicara tentang masa-masa di Nuris, wajah Uyun langsung berseri. Bagi Uyun, Nuris adalah tempat terbaik yang pernah ia singgahi selama masa remaja. Di tempat itulah ia tidak hanya belajar, tetapi juga dibentuk sebagai pribadi yang sabar, disiplin, dan siap menghadapi tantangan hidup.

“Nuris terbaik! Saya bangga pernah sekolah dan mondok di sana. Banyak hal yang saya dapatkan: teman, ilmu, pengalaman, dan pelajaran hidup. Bahkan banyak nilai-nilai yang sekarang saya bawa di kehidupan kuliah,” tuturnya dengan penuh semangat.

Selama berada di Nuris, Uyun aktif dalam organisasi Palang Merah Remaja (PMR). Dari sana, ia belajar tentang pentingnya empati, kepedulian sosial, serta kerja tim. Meskipun tidak mencatatkan prestasi dalam bentuk piala atau sertifikat perlombaan, pengalaman yang ia dapatkan dari organisasi itu adalah bekal hidup yang sangat berarti.

Cita-cita Uyun sederhana namun sangat mulia: menjadi guru. Ia ingin menjadi sosok pendidik yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga mampu menjadi teladan. Ia memahami bahwa menjadi guru bukanlah profesi biasa, tetapi ladang pengabdian yang tak ternilai harganya.

“Saya ingin menjadi guru yang bermanfaat untuk orang lain. Saya ingin ilmu saya berguna, tidak hanya untuk dunia, tapi juga akhirat. Saya ingin membantu anak-anak lain mencintai ilmu agama, seperti saya dulu diajarkan di Nuris,” ujarnya.

Harapan Uyun ke depan adalah agar dirinya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, lebih matang, dan lebih siap menghadapi tantangan kehidupan. Ia juga berharap bisa terus membanggakan orang tuanya, guru-gurunya, dan tentu saja almamaternya MA Unggulan Nuris.

Uyun Annadiroh adalah representasi nyata bahwa menjadi santri tidak membatasi seseorang untuk mengejar mimpi besar. Dengan dasar keilmuan yang kuat, karakter religius yang terbentuk di pesantren, dan semangat pantang menyerah, Uyun membuktikan bahwa dirinya bisa menembus persaingan dan melanjutkan pendidikan di kampus impian.

Meski tak mengoleksi prestasi di atas podium, Uyun adalah bukti bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari piala dan piagam, melainkan dari konsistensi, ketekunan, dan langkah nyata menuju perubahan.

Kini, ia berjalan mantap di koridor kampus UIN KHAS Jember, menyusun lembar demi lembar kisah perjuangannya untuk menjadi guru masa depan. Dan tentu saja, dalam setiap langkahnya, ia membawa nama Nuris dengan bangga sebuah rumah pendidikan yang telah menanamkan nilai, harapan, dan keyakinan bahwa setiap santri, sekecil apapun, punya potensi untuk menjadi besar. [LA.Red]

 

Nama                  : Uyun Annadiroh

Alamat                : Karangpring, Sukorambi, Jember

Hobi                    : Memasak

Cita2                   : Guru

Lembaga            : MA Unggulan Nuris 2025

Kuliah                 : Pendidikan Agama Islam (PAI), Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember

Related Post