Siswa KIR Keagamaan Ini Sukses Ukir Prestasi Akademik
Pesantren Nuris — Di balik sosoknya yang tenang dan bersahaja, ternyata tersimpan semangat dan tekad yang luar biasa. Dialah Emily Juliana Mariesakur, siswi kelas X C MA Unggulan Nuris Jember, yang akrab disapa dengan nama panggilan Emil atau Eming. Perjalanan akademiknya pada semester ganjil tahun pelajaran 2024/2025 ini mencatatkan prestasi luar biasa: peringkat 2 di kelasnya, sebuah pencapaian yang tidak hanya membanggakan bagi dirinya, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi teman-temannya.
Emil berasal dari Rambipuji, sebuah kecamatan yang cukup tenang di Kabupaten Jember. Ketenangan itulah yang tampaknya menjadi cerminan dari kepribadiannya. Emil dikenal sebagai siswa yang tidak banyak bicara, tetapi memiliki kebiasaan yang sangat kuat untuk belajar secara mandiri. Salah satu hal yang paling ia sukai adalah membaca. Baginya, membaca bukan sekadar aktivitas mengisi waktu, melainkan pintu gerbang menuju pengetahuan dan kebijaksanaan.
“Saya suka membaca karena lewat buku saya bisa mengenal dunia, belajar dari pengalaman orang lain, dan juga memperluas wawasan saya,” ungkapnya dengan senyum malu-malu saat ditemui di sela kegiatan belajar di sekolah.
Ketika banyak siswa menuliskan profesi tertentu sebagai cita-cita, Emil punya jawaban yang lebih reflektif dan mendalam. Ia ingin menjadi sukses dunia dan akhirat. Sebuah jawaban yang sederhana, tetapi penuh makna. Emil tidak hanya ingin sukses dalam akademik dan karier, tetapi juga ingin tetap menjaga nilai-nilai keagamaan, akhlak, dan spiritualitas sebagai kompas hidupnya.
“Saya ingin menjadi orang yang berhasil, tapi juga tidak lupa tujuan hidup yang sebenarnya. Sukses itu bukan cuma tentang materi, tapi juga bagaimana kita bisa bermanfaat dan tetap dekat dengan Allah,” jelasnya dengan nada tenang namun penuh keyakinan.
(Baca juga : Abu Dzar Siswa MA Unggulan Nuris Menang Bukan Karena Kebetulan, Tapi Karena Ketekunan)
Tentu saja, pencapaian Emil sebagai peringkat dua kelas tidak datang dengan mudah. Ia harus menghadapi tantangan yang cukup besar, terutama terkait dengan kesulitan pribadi: sering lupa. Ia mengaku bahwa kadang dirinya merasa frustrasi ketika materi yang sudah dipelajari tiba-tiba hilang dari ingatan saat dibutuhkan, terutama saat ujian.
Namun, Emil tidak menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerah. Ia justru mencoba mencari solusi dengan mencatat lebih banyak, membuat rangkuman belajar, dan mengulang materi secara berkala.
“Kadang saya sudah belajar, tapi pas ujian bisa lupa. Tapi saya terus belajar bagaimana cara mengatasinya. Misalnya, dengan sering mengulang dan mencoba belajar lebih fokus. Saya juga banyak berdoa agar dimudahkan,” ujarnya dengan rendah hati.
Dalam setiap langkahnya, Emil selalu mengingat peran penting orang tua. Baginya, mereka adalah sumber kekuatan, semangat, dan alasan utama mengapa ia harus terus berjuang. Ia tahu betul bahwa tidak semua anak bisa mengenyam pendidikan sebagus yang ia dapatkan di MA Unggulan Nuris Jember. Maka dari itu, ia bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan dan harapan orang tuanya.
“Saya ingin membalas pengorbanan mereka. Minimal, saya bisa memberikan yang terbaik selama sekolah. Meskipun saya belum sempurna, tapi saya ingin mereka tahu bahwa saya berusaha keras,” tuturnya haru.
Selain belajar di kelas, Emil juga aktif dalam ekstrakurikuler KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) Keagamaan. Di sini, ia tidak hanya belajar menulis karya ilmiah, tetapi juga memperdalam pengetahuan agama dan menjadikan iman sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak. Bagi Emil, pengetahuan dunia dan akhirat harus berjalan beriringan.
“Ilmu itu harus membawa kita pada kebaikan, bukan sekadar pintar. Saya belajar di KIR keagamaan agar saya tahu bahwa belajar juga bisa jadi ibadah,” katanya penuh makna.
Saat diumumkan sebagai peringkat kedua kelas, perasaan senang dan bahagia tentu saja menyelimuti hati Emil. Ia mengaku tidak menyangka bisa meraih posisi tersebut, apalagi mengingat perjuangan dan keterbatasan yang sempat ia alami.
“Saya sangat senang dan bersyukur. Ini jadi penyemangat buat saya agar lebih rajin lagi, dan saya juga ingin terus memperbaiki diri ke depannya,” ujarnya antusias.
Tak lupa, ia juga menyampaikan pesan dan kesannya untuk teman-teman dan sekolah tercinta:
“Tetap semangat, jangan mudah menyerah. Proses memang tidak mudah, tapi hasilnya akan terasa indah jika dijalani dengan ikhlas. Semoga ke depan saya dan teman-teman bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat.”
Prestasi Emil adalah gambaran nyata bahwa keberhasilan bisa datang dari siapa saja asal ada kemauan, usaha, dan doa. Ia membuktikan bahwa bahkan dengan tantangan seperti sering lupa, ia tetap bisa mencapai peringkat dua di kelas dengan cara yang jujur dan penuh ketekunan.
Dengan sikap rendah hati, tekad untuk sukses dunia dan akhirat, serta semangat belajar yang tidak pernah padam, Emil menjadi salah satu siswa yang layak dijadikan teladan di lingkungan MA Unggulan Nuris Jember. [LA.Red]
Nama : Emily Juliana Mariesakur
Hobi : Membaca
Cita2 : Menjadi Sukses Dunia Dan Akhirat
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember
Prestasi : Peringkat 2 MA Unggulan Nuris Jember Semester Ganjil Tahun pelajaran 2024/2025