Pena, Cita, dan Cinta untuk Nuris
Pesantren Nuris — Dalam setiap generasi, selalu ada pribadi yang tumbuh tidak hanya dengan kecerdasan, tetapi juga dengan tekad dan semangat tinggi untuk terus berkembang. Salah satunya adalah Nuruz Zahratul Ainul Hakim, alumnus MTs dan MA Unggulan Nuris yang kini tengah menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi, tepatnya di Universitas Jember, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Lahir di Jember pada tahun 2008 dan berdomisili di Sumberjati-Silo, Nuruz—begitu ia akrab disapa—telah menunjukkan bakat dan minatnya sejak dini, terutama dalam dunia literasi. Hobi menulis yang telah ia tekuni sejak masa sekolah menjadikannya pribadi yang lekat dengan pena dan makna. Tak heran, bila ia kini memilih untuk melanjutkan studi di bidang bahasa dan sastra. Bagi Nuruz, menulis bukan hanya sekadar kesenangan, melainkan jembatan menuju masa depan yang lebih cerah.
“Saya sangat bersyukur dan senang sekali ketika diterima di kampus impian, Universitas Jember. Ini adalah salah satu momen paling berkesan dalam hidup saya,” tuturnya penuh haru saat ditanya mengenai perasaannya saat lolos seleksi masuk PTN.
Keputusan Nuruz memilih jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bukan tanpa alasan. Baginya, dunia bahasa adalah dunia yang sarat makna, tempat di mana ia bisa memahami sekaligus mengungkapkan dunia. “Saya ingin lebih memahami dan mendalami dunia bahasa dan sastra. Saya percaya, di sinilah saya bisa membentuk diri saya, baik sebagai akademisi maupun sebagai penulis,” ujarnya.
(Baca juga : Terbiasa dengan Kitab Kuning, Kuliah PBA jadi Pilihan Tepat, Alumni MA Unggulan Nuris ini Lolos Jalur Prestasi)
Bagi Nuruz, perjalanan menuju bangku kuliah bukan hanya sekadar peralihan jenjang pendidikan, melainkan fase penting dalam membentuk jati diri. Ia berharap kelak dapat membawa nama baik sekolah-sekolah yang pernah membesarkannya, termasuk MA Unggulan Nuris.
“Saya ingin terus ikhtiar dan berusaha, tidak hanya untuk masa depan saya, tapi juga untuk membanggakan tempat saya menimba ilmu dulu. Semoga langkah saya bisa menjadi salah satu bentuk kontribusi bagi Nuris,” tambahnya penuh semangat.
Semasa menjadi santri dan siswa di Nuris, Nuruz telah aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, khususnya di dunia jurnalistik. Ia pernah menjadi bagian dari dua media internal sekolah, yaitu Majalah Nazhrah dan Majalah Nuris. Keterlibatannya dalam dua organisasi tersebut tak hanya mempertajam kemampuan menulisnya, tetapi juga membentuk sikap kritis, kreatif, dan bertanggung jawab.
Meski prestasi yang ia raih secara umum masih dalam skala internal, namun semangat dan kegigihannya dalam mengikuti lomba-lomba di lingkungan Nuris menjadi pondasi berharga bagi pengembangan dirinya di masa depan.
Kini, sebagai mahasiswi, Nuruz tidak hanya fokus pada perkuliahan. Ia juga aktif mencari pengalaman tambahan dengan mencari pekerjaan sampingan serta mengikuti organisasi-organisasi di lingkungan kampus. “Saya ingin tetap produktif dan terus belajar, baik di dalam maupun di luar ruang kelas,” katanya.
Ketika ditanya tentang kesan dan pesan terhadap almamaternya, Nuruz tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Terima kasih kepada Nuris yang telah menjadikan saya pribadi yang lebih baik. Saya sangat bangga pernah menjadi bagian dari Nuris. Semoga Nuris semakin sukses ke depannya dan terus mencetak generasi hebat lainnya,” ungkapnya tulus.
Cita-cita Nuruz tidak main-main. Ia ingin menjadi dosen sekaligus penulis profesional. Bagi Nuruz, menjadi dosen bukan hanya pekerjaan, melainkan panggilan untuk mengabdi dan berbagi ilmu. Sementara menjadi penulis adalah cara ia menyuarakan isi hati dan pikirannya kepada dunia.
Perpaduan antara cita-cita tersebut menunjukkan betapa besar kecintaannya pada ilmu dan bahasa. Ia percaya, melalui pendidikan dan karya tulis, ia bisa berkontribusi untuk masyarakat luas.
Nuruz Zahratul Ainul Hakim adalah bukti bahwa ketekunan, doa, dan semangat belajar yang tak kenal lelah mampu membuka jalan menuju masa depan yang gemilang. Ia adalah salah satu contoh nyata dari alumni MA Unggulan Nuris yang berhasil membawa nilai-nilai pesantren dan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Semoga Nuruz menjadi penyemangat bagi adik-adik kelasnya di MA Unggulan Nuris untuk terus bermimpi dan berusaha tanpa lelah. Sebab, seperti kata pepatah, “Langit adalah batas bagi mereka yang berani bermimpi dan bersungguh-sungguh mewujudkannya.” [LA.Red]
Nama : Nuruz Zahratul Ainul Hakim
Alamat : Sumberjati-Silo, Jember
Hobi : Menulis
Cita2 : Dosen, Penulis
Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2025
Kuliah : Universitas Jember, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia