Semangat Tak Pernah Padam dari Aniza Salsabila
Pesantren Nuris — Keberhasilan adalah milik mereka yang tidak hanya berusaha keras, tetapi juga menjaga niat dan semangat dalam mencari ilmu. Itulah yang tergambar dalam sosok Aniza Salsabila, alumni MA Unggulan Nuris Jember, yang kini tengah melanjutkan pendidikan tinggi di kampus impiannya: UIN KHAS Jember, dengan mengambil jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Lahir di Jember pada tahun 2007, Aniza berasal dari Suco, Mumbulsari, Jember yang sejak kecil sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia literasi. Hobi membaca dan menulis yang ia tekuni sejak dini menjadi salah satu fondasi penting yang membentuk kepribadiannya: tekun, penuh semangat, dan haus akan ilmu. Tidak heran jika sejak jenjang MTs di MTs Unggulan Nuris hingga menyelesaikan MA-nya di MA Unggulan Nuris (lulusan tahun 2025), Aniza dikenal sebagai santri yang aktif, berprestasi, dan konsisten dalam akademik maupun non-akademik.
Bercita-cita menjadi dosen, Aniza telah merancang perjalanan pendidikannya dengan penuh kesungguhan. Baginya, menjadi dosen bukan sekadar profesi, melainkan jalan dakwah intelektual. “Saya ingin terus belajar dan mengembangkan diri dalam dunia keilmuan Islam, khususnya di bidang Al-Qur’an,” ujarnya. Cita-cita itu pun menjadi alasan utama ia memilih Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di UIN KHAS Jember.
(Baca juga : Jadi Petani Modern Mengapa Tidak? Usai Wisuda dari POLIJE, Alumni MA Unggulan Nuris Lulus Membanggakan)
“Dengan menekuni jurusan ini, saya berharap bisa memahami Al-Qur’an lebih dalam lagi, bukan hanya dari sisi hafalan, tetapi juga dari makna, tafsir, dan konteks turunannya,” jelasnya saat diwawancarai tim media alumni Nuris.
Ketika diumumkan diterima di UIN KHAS Jember, rasa syukur tak bisa dibendung oleh Aniza. “Alhamdulillah, senang sekali. Ini kampus yang saya impikan sejak dulu, dan bisa masuk di jurusan yang saya minati adalah anugerah besar dari Allah,” ungkapnya.
Namun, di balik kebahagiaan itu tentu ada proses panjang yang dilalui. Dari mulai menjaga konsistensi belajar di pesantren, mengatur waktu antara sekolah dan kegiatan kepesantrenan, hingga mengikuti berbagai lomba yang mendukung pengembangan diri. “Belajar di Nuris bukan hanya belajar ilmu agama dan umum, tapi juga belajar manajemen waktu, kemandirian, serta tanggung jawab,” kenangnya.
Tak berhenti hanya di kampus, Aniza juga memilih untuk tetap mondok selama kuliah. Menurutnya, kuliah dan mondok adalah kombinasi sempurna untuk membentuk karakter akademik dan spiritual yang kuat. “Saya ingin tetap dekat dengan lingkungan pesantren, karena di sanalah saya merasa terus diingatkan akan niat awal belajar, yaitu karena Allah,” tuturnya.
Selama menjadi santri, Aniza aktif mengikuti berbagai perlombaan. Ia pernah meraih prestasi di ajang Musabaqah Fahmil Qur’an dan Hifdzil Qur’an, yang tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mengharumkan nama madrasah dan pesantren. Prestasi itu menjadi bukti nyata bahwa santri mampu bersaing secara intelektual dan spiritual di berbagai medan kompetisi.
Saat ditanya tentang kesan dan pesannya terhadap Nuris, Aniza menjawab dengan penuh haru dan syukur. “Terima kasih yang tak terhingga kepada segenap keluarga besar PP. Nuris Jember, karena sangat membantu saya dalam melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan, serta mengasah passion saya selama menjadi santri di sana,” ungkapnya.
Ia pun menitipkan harapan besar untuk almamater tercinta. “Semoga Nuris terus berkembang menjadi madrasah dan pesantren yang unggul, mencetak generasi Qur’ani yang intelek dan berakhlak. Saya juga berharap para alumninya tetap menjalin silaturahmi sampai kapan pun, karena kekuatan kita ada dalam kebersamaan,” tutupnya.
Kini, Aniza Salsabila sedang menjalani hari-harinya sebagai mahasiswi baru di kampus negeri yang bercorak keislaman itu. Ia terus membawa semangat tolabul ilmi yang ditanamkan selama di Nuris ke dalam kehidupannya yang baru. Ia percaya bahwa dengan niat yang lurus, kerja keras, dan keberkahan doa guru serta orang tua, setiap langkah menuju cita-cita akan dimudahkan oleh Allah SWT.
Satu hal yang menjadi kunci keberhasilan Aniza: ia tidak hanya belajar untuk pintar, tapi juga untuk bermanfaat. Dan di tengah era yang penuh tantangan ini, sosok seperti Aniza adalah contoh nyata bahwa santri bisa melangkah sejauh dan setinggi mungkin—selama mereka tetap menjaga hati, niat, dan akarnya. [LA.Red]
Nama : Aniza Salsabila
Alamat : Suco, Mumbulsari, Jember
Hobi : Membaca dan Menulis
Cita2 : Dosen
Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2025
Kuliah : UIN KHAS Jember, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
