Alumni MA Unggulan Nuris 2025 yang Melanjutkan Studi di Universitas Jember
Pesantren Nuris — Dalam perjalanan hidup, tak semua langkah diwarnai sorotan terang dan kemeriahan prestasi. Ada yang berjalan perlahan, tenang, tanpa banyak bicara, namun tetap mantap menuju tujuannya. Salah satunya adalah Nuruddiyanata Holidah, alumni MA Unggulan Nuris Jember angkatan 2025, yang kini menempuh pendidikan tinggi di Universitas Jember (UNEJ) jurusan Ekonomi Syariah.
Gadis kelahiran Jember tahun 2006 ini adalah sosok yang dikenal sederhana, kalem, dan rendah hati. Ia tidak banyak bicara, tetapi selalu menunjukkan keteguhan dalam menjalani setiap proses kehidupan. Meskipun ketika diterima di universitas negeri tidak menunjukkan ekspresi berlebihan, di balik kata “biasa saja” yang ia ucapkan, tersimpan rasa syukur mendalam dan kesadaran bahwa pencapaiannya merupakan hasil dari perjalanan panjang yang penuh pembelajaran di bangku pesantren.
“Biasa saja, karena saya tahu masih banyak yang harus diperjuangkan. Ini baru langkah awal,” ungkap Nuruddiyanata dengan tenang.
Kini, Nuruddiyanata tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Jember. Ia memilih jurusan Ekonomi Syariah, meski dengan jujur ia mengakui bahwa alasannya sederhana: “Nggak ada pilihan lain.” Jawaban yang mungkin terdengar ringan itu justru menggambarkan kejujurannya — kejujuran seorang pelajar yang berani menerima keadaan dan tetap menjalaninya dengan tanggung jawab.
(Baca juga : Alhamdulillah, MA Unggulan Nuris Sukses dan Lancar Selenggarakan Tes Kemampuan Akademik)
Keputusannya untuk kuliah di jurusan Ekonomi Syariah membuka jalan baru baginya untuk mengenal lebih dalam dunia ekonomi berbasis nilai-nilai Islam. Meskipun awalnya tidak didorong oleh ambisi besar, seiring waktu, Nuruddiyanata mulai menyadari bahwa bidang yang dipilihnya memiliki makna luas dan sangat relevan dengan kehidupan modern. Ia mulai melihat bahwa ekonomi syariah bukan sekadar teori, tetapi sistem yang menegakkan keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat — nilai yang selama ini ia pelajari di pesantren.
Nuruddiyanata tinggal di Jalan Gajah Mada, Jember, sebuah kawasan yang menjadi saksi perjalanannya dari masa sekolah hingga kini menjadi mahasiswa. Dari kecil, ia dikenal sebagai sosok yang tekun dan berdisiplin, meski tidak suka menonjolkan diri. Hobinya yang sederhana, yaitu bermain bulu tangkis, menjadi cara baginya untuk menyalurkan energi dan menjaga semangat di tengah rutinitas belajar.
Olahraga baginya bukan sekadar hiburan, tetapi juga cara untuk melatih ketekunan dan fokus — dua hal yang menjadi bekal penting dalam mencapai cita-cita. Di sela aktivitas kuliah, ia masih menyempatkan diri untuk sesekali bermain bulu tangkis bersama teman-teman, sekadar melepas penat dari tugas-tugas kampus yang padat.
Menariknya, meski kini berkuliah di bidang ekonomi syariah, Nuruddiyanata menyimpan cita-cita besar untuk menjadi dokter atau dosen. Kedua profesi itu mencerminkan jiwa pengabdiannya yang kuat — satu di bidang kesehatan, satu di bidang pendidikan. Ia sadar, jalan menuju cita-cita tidak selalu lurus, dan kadang Tuhan menuntun lewat rute yang tak disangka.
“Saya berharap ke depannya bisa mencapai cita-cita saya, entah sebagai dokter atau dosen. Yang penting saya ingin bermanfaat bagi banyak orang,” tuturnya penuh keyakinan.
Bagi Nuruddiyanata, cita-cita bukan sekadar impian kosong. Ia adalah kompas yang menuntun langkah agar tidak berhenti di tengah jalan, sekecil apa pun langkah itu. Ia percaya bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan doa, apa pun yang diinginkan bisa tercapai.
Ketika ditanya tentang kesan dan pesan selama belajar di MA Unggulan Nuris, senyum hangat tersungging di wajahnya. Baginya, Nuris bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan rumah kedua tempat ia tumbuh dan menemukan banyak hal.
“Kesannya, saya bisa memiliki banyak teman dan ilmu agama. Pesannya, belum ada,” ujarnya dengan singkat tapi penuh makna.
Di Nuris, ia belajar lebih dari sekadar teori pelajaran. Ia belajar arti disiplin, tanggung jawab, dan pentingnya menjalin hubungan baik dengan sesama. Meskipun ia tidak aktif dalam organisasi selama di pesantren, namun pengalaman hidup di lingkungan penuh nilai-nilai religius telah membentuk karakternya menjadi pribadi yang sabar, sederhana, dan berprinsip kuat.
Tidak ada catatan prestasi besar yang ia raih semasa di MA, tapi bukan berarti perjalanan pendidikannya tidak berarti. Sebaliknya, justru dalam kesederhanaan itulah Nuruddiyanata menemukan nilai-nilai sejati pendidikan belajar bukan untuk bersaing, melainkan untuk memperbaiki diri.
Kini, sebagai mahasiswa di kampus negeri ternama di Jember, Nuruddiyanata tengah menapaki jalan menuju masa depan dengan langkah yang mantap. Ia mungkin tidak menonjol dengan prestasi gemilang atau segudang kegiatan, tetapi ketulusannya dalam belajar dan konsistensinya untuk terus maju adalah kekuatan tersendiri.
“Saya ingin menjadi lebih baik dari hari ke hari,” ucapnya pelan namun penuh tekad.
Dalam kesederhanaannya, Nuruddiyanata Holidah mengajarkan satu hal penting: bahwa tidak semua keberhasilan harus bersinar terang di mata orang lain. Ada keberhasilan yang tumbuh perlahan, tenang, dan jujur seperti dirinya, santri yang melangkah tanpa banyak bicara, tapi yakin akan arah yang dituju. [LA.Red]
Nama : Nuruddiyanata Holidah
Alamat : Jember
Hobi : Bulu Tangkis
Cita2 : Dokter, Dosen
Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2025
Kuliah : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Jember.
