Sabit Kerinduan

penulis: Marthania Rizky A.*

Ketika senja menyapa. Kumandang kebesaran-Mu menggema. Rasa rindu ini seakan tak terbantah. Ketika dirimu tak berwujud nyata. Hamba yang terdampar dalam hutan kehampaan. Seakan tak berdaya menghadapi terpaan cobaan. Yang menghadang kehidupan hamba. Kini hamba hanya bisa menunggu. Menunggu kedatangan malaikat pelipur lara. Bersama sabit kerinduan yang merongrong kehidupan hamba

(baca juga: Seiris Jejak tentang Sajak)

Catatan November….

*Penulis adalah alumni SMA Nuris Jember, kini sedang melanjutkan sarjana di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Related Post