Melestarikan Budaya Ziarah Kubur Untuk Mengenang Para Leluhur

Ponpes Nuris– Ziarah merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat muslim nahdliyyin dimana pun berada. Ziarah merupakan tradisi mendoakan leluhur yang telah meninggal mendahului  kita dengan mendatangi kuburannya.

Ziaroh dapat dilakukan kapan pun. Terkadang, orang  lebih memilih berziarah ketika hendak memasuki bulan suci Ramadhan, hendak menempuh bulan Syawal ( Idul Fitri), setiap hari Jum’at, dan hari-hari penting lainnya.

Seperti yang dilakukan oleh santri Nuris pada Sabtu (25/06), selepas jama’ah sholat shubuh, dengan arahan langsung dari K.H. Muhyiddin Abdusshomad, selaku Pengasuh merangkap pendiri Ponpes Nuris dan di dampingi oleh para Asatidz/Asatidzah, dengan tertib, para santri beriringan menuju tempat ziarah di beberapa makam para leluhur. Salah satunya, berziarah ke makam Alm. Ust. Abdus Samak yang semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Nuris Jember. Disana, para santri menggelar tahlilan yang dipimpin langsung oleh sang Pengasuh.

“Kegiatan semacam ini sangat baik untuk santri. Selain untuk mengenang jasa para leluhur-khususnya Pak Samak. Tetapi juga untuk melestarikan budaya ziarah kubur yang saat ini mulai ditinggalkan oleh kalangan muda.” Tutur salah seorang santriwati PP. Nuris

Ziarah ini, merupakan kegiatan perdana dan Insya Allah akan berjangka panjang. Ziarah dilakukan untuk mengingatkan kepada para santri akan pentingnya mendo’akan leluhur yang telah tiada mendahului kita. Semoga diringankan siksaannya. Amin….

Dan juga untuk mengingatkan para santri agar tidak melupakan suatu hal yang telah dipastikan akan terjadi kepada seluruh makhluk yang bernyawa, yaitu Kematian. (ShintaLauna/Alifia/NiaZain)

Related Post