Jember, 16 Juli 2016 – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2016/2017 saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu peserta baru berjumlah sekitar 1000 peserta, sedangkan tahun sekarang mengalami peningkatan sebanyak 200 peserta sehingga berjumlah 1200-an peserta didik baru yang merupakan Ustad dan santri peserta didik TK-MI-MTs-MA-SMP-SMA-SMK. “Jika ditotal maka jumlah santri pondok pesantren nurul islam baik santri baru dan lama sebanyak 3000-an.” Jelas Bangkit Basovi Sekertaris Humas Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam di kantor Humas kemarin (15/07/2016).
Peningkatan jumlah peserta yang begitu pesat merupakan salah satu bukti bahwa Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam yang berada di Antirogo ini semakin dipercaya masyarakat untuk menjadi lokomotif perubahan pemuda islam di era globalisasi saat ini. Untuk mewujudkan generasi pemuda islam yang cemerlang. Majelis pengasuh yang dibantu oleh para pengurus membuat sebuah model pembelajaran atau kurikulum pesantren yang menerapkan aspek afektif menjadi pembuka untuk memulai pelajaran.
Selama kurang lebih 2 minggu seluruh santri baru mengaji kitab akhlaq yakni kitab tarbiyatus shibyan. Kitab yang dikarang oleh KH. Habibullah Rois dan diterjemah menjadi nadzaman bahasa Indonesia oleh KH. Muhyiddin Abdusshamad agar dipermudah dipelajari dan dihafal santri. Konsep pembelajaran dibentuk oleh Biro Pendidikan PP. Nurul Islam Ust. Wahyudi Rahman melalui rapat yang dihadiri oleh Struktural DIniyah dan masing-masing ketua asrama pada Jum’at, 15 Juli 2016 kemarin.
Tidak hanya pengajian akhlak untuk memulai madrasah diniyah, santri baru juga diberi bekal bacaan sholat yang benar beserta prakteknya. “jika aklaq sudah baik dan sholat sudah benar, insyaallah para santri mudah menerima ilmu yang diberikan para asatidz.” Pungkas Gus Robith Qoshidi, Lc. alumni al-Ahzar Cairo Mesir ini. Harapan pengasuh, asatidz dan seluruh pengurus PP. Nurul Islam, semoga seluruh santri menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.[Aisyi]