Nuris – 17 Agustus mewujudkan rasa cinta pada negara dengan memperingati proklamasi kemerdekaan Indonesia. Upacara yang di ikuti oleh 3000 santri berjalan dengan hikmat, pasalnya acara yang benar-benar dipersiapkan dihadiri langsung oleh Bapak Nur Hamid selaku Pengawas Diknas Jember, tidak hanya itu upacara ini dihadiri oleh siswa asal Thailand.
“Sebagai santri kita harus bisa berani memilih, memilah dan molak-malek untuk menghadap sang kuasa” ungkap Bapak Hamid pembina upacara.
Pondok Pesantren Nuris Antirogo Jember benar-benar ingin membuktikan bahwa santri itu tidak hanya baik dari segi agama saja namun kita mampu berperan dalam mewarnai kehidupan. Apresiasi yang diberikan oleh Bapak Nur Hamid yang juga berperan sebagai pembina upacara, membuktikan bahwa Pondok Pesantren Nurul Islam juga ikut andil dalam melanjutkan perjuangan para pahlawan, ini dibuktikan dengan semangat para santri dalam berpartisipasi pada hari besar yang sudah menjadi agenda tahunan bagi rakyat Indonesia. Kegiatan penuh khidmat ini juga menyiratkan sebuah pesan bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah dari penjajah melainkan hasil perjuangan dari usaha pahlawan.
Sementara itu Pondok Pesantren Nuris ingin menunjukkan kepada seluruh pesantren bahwa adanya peringatan upacara dalam lingkup pesantren bukanlah hal yang langka, melainkan sebuah wujud cinta terhadap negara, sebagai pesantren yang berbasis modern dengan kajian kitab salaf ini, Nuris mempunyai nilai plus dalam perannya yang sangat sentral dalam character building.
“Tugas kita dalam perjuangan adalah belajar dan terus belajar, serta memperbaiki akhlak karena yang terpenting sikap yang baik sebab tidak menutup kemungkinan santri bisa menjadi pemimpin masa depan” jelasnya. (Red)