Jember – Lebih dari 300 siswa dari SMA Nuris dan MA Unggulan Nuris Jember mengikuti Seminar Nasional Kependudukan di gedung Kauje Universitas Jember (Unej) (25/8). Acara yang diselenggarakan oleh UKM Kependudukan Unej tersebut menghadirkan 4 pemateri yakni, Ali Imron selaku Ketua Koalisi Kependudukan Jatim, Pulung Sisantara selaku dosen Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Haydar Iskandar selaku Mahasiswa Genre 2015, dan Edy Aries Manto selaku Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan Jember.
“Antusias siswa dari Nuris sangat luar biasa. Terbukti dengan keaktivan mereka untuk berdialog langsung dengan pemateri.” Ungkap Faizal, kesiswaan MA Unggulan Nuris Jember.
foto. AF
“Banyak pengetahuan dan wawasan yang siswa dapatkan mulai dari tentang pengelolaan emosi secara psikologis, faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang pada remaja, hingga pencegahan perilaku menyimpang seperti narkoba, freeseks, dan pernikahan dini.” Tambahnya.
Seperti yang telah disampaikan oleh Prof. Saleh, pembantu Rektor 3 Unej ketika membuka acara, dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 maka pengendalian kualitas kependudukan harus segera dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas perilaku remaja. Sebab, remaja adalah cikal bakal generasi bangsa yang nantinya akan berperan dalam memajukan bangsa.
“Jika remajanya sudah bisa mejauhi narkoba, pernikahan dini, dan seks bebas, saya yakin bangsa ini akan menjadi bangsa yang bermartabat dan dihormati.” Tukas Pak Prof. Saleh.
Lain halnya dengan pendapat Pulung Sisantara, “Sudah saatnya remaja saat ini lebih menyibukkan diri dengan belajar dan membaca buku yang banyak. Daripada terjerumus pada kenikmatan sesaat yang sesat dan tidak sesuai dengan ajaran agama, lebih baik perbanyak membaca buku.”
“Rasio membaca di Indonesia sangat rendah yakni, 0,0001 buku per tahun. Miris sekali bukan. Bandingkan dengan Malaysia yang telah mencapai angka 2 buku per tahun.” Tambahnya.
“Seminar Nasional ini sangat inspiratif dan membuat saya lebih bangga menjadi santri di Pesantren Nuris Jember. Sebab, berkenaan dengan perilaku menyimpang pada remaja kebanyakan terjadi di luar pesantren. Dan melalui pesantren remaja lebih diasah moralnya hingga pengetahuan agamanya sehingga terhindar dari perilaku menyimpang tersebut.” Kata Rizky, siswa kelas X IPA Sains SMA Nuris Jember.
Dia menambahkan, “Kami sangat siap mengawal kemajuan bangsa dengan menjadi remaja yang progresif dan menjauhi narkoba, freeseks, dan pernikahan dini.” Ini diungkapkannya di sela acara interaksi dengan Pak Edy, selaku Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan Jember. [Faizal]