The New President of HIMMARIS
MALANG – Merupakan suatu anugerah bagi setiap mahasiswa untuk bisa menjalin ikatan antara satu dengan yang lainnya, terlebih jika masing-masing disatukan oleh kesamaan almamater.
HIMMARIS sebagai wadah yang menghimpun mahasiswa Malang alumni Nuris, salah satunya. Organisasi ini terbentuk sejak 2011 silam, yang didirikan oleh Nur Izzatul Maulidah, Fikri Haikal, Sugianto, Arini Mahbubah, dan Khofifatul isriyah, Ita Meilina Karimah. Organisasi ini sudah seperti rumah bagi rekan-rekan mahasiswa alumni Nuris yang melanjutkan studynya di Kota Malang.
(Baca Juga: Assalamu’alaikum Taiwan)
Bertepatan dengan perayaan Anniversary yang ke-5 (sabtu, 1/10) kemarin, yakni selepas disampaikannya evaluasi Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) oleh kepengurusan lama yang diketuai oleh Moch Toyyib Farokhi, Kini HIMMARIS kembali disegarkan dengan terbentuknya kepengurusan baru periode 2016/2017.
Pergantian ini berjalan cukup efisien. Melalui proses penilaian visi-misi yang digagaskan oleh para calon ketua umum dan juga voting dari seluruh anggota, akhirnya sahabat Moh. Fahmi Ilman resmi didaulat sebagai ketua terpilih mengungguli hasil suara yang diperoleh 2 calon lainnya yakni Dalila Khoirin dan Mabrurona aizzana.
Terkait struktural kepengurusan, dalam hal ini dewan anggota senior menyerahkan penuh semua regulasinya pada Ketua Umum Himmaris 2016/2017 untuk dimusyawarahkan dengan anggota yang lain. Berikut ialah struktur kepengurusan baru HIMMARIS:
Ketua : Moh Fahmi Ilman
Wakil : Mabrurona Aizzana
Sekertaris : Nuraini Fitriani dan Fathul Zawamik
Bendahara : Salwa Alfa dan Vika Fadilah
Humas : Isvina Unayzahroya, Ahmad Irwan dan Saifur Rijal
Volounteer : Roviatul Octavianti, Anggi Tria Nugraha, dan Afiq Faradisya
Infokom : Dalila Khoirin, Afiatul Aqliyah, dan Zulfiana Amelia
Harapan dari para pediri untuk kepengurusan baru ini agar HIMMARIS tetap dengan eksistensinya yang tak lepas dari nilai-nilai kesantrian. Untuk itu banyak PR misalnya kegiatan rutin pembacaan Sholawat Nariyah, Diskusi Ilmiyah, kajian keaswajaan dan lain sebagainya agar lebih dimaksimalkan.
Juga, berangkat dari satu kesadaran bahwa “di medan perjuangan ilmu dan cita-cita, kita adalah keluarga”, maka agenda seperti ini sangat perlu ditekankan demi membangun komitmen dalam mengendalikan roda organisasi atas dasar keinginan, tujuan, dan cita-cita bersama. (Red/HUM/MSR)
(Baca Juga : Santri Nuris Kuliah di Thailand: “Suprise Dari Allah Itu Nyata”)