Pesantren Nuris – Ustadzah Armita Uswatun Hasanah, santriwati yang sekarang menjadi ustadzah di MI “Unggulan” Nuris dan menjabat sebagai ketua pondok putri pusat ini akhirnya mengakhiri masa lajangnya. Pada tanggal 12 November 2016 kemarin, Ustadzah Armita resmi dipersunting Ustad Sayyid Birril Mustofa, pemuda penghafal Qur’an 30 juz, tepat di kediamannya di samping pesantren Nuris Jember.

(Baca juga: Siswi Berprestasi Segudang Bidang Sains Kebanggaan SMA Nuris Jember)

Resepsi pernikahan tersebut dihadiri oleh banyak undangan. Termasuk keluarga Pengasuh Ponpes Nurul Islam (KH. Muhyiddin Abdussamad, Nyai Hj. Hodaifah, Gus Robith Qoshidi, Lc dan Ning Lailatul Happy Dian), Pengasuh PP. Salafiyah-Syafi’iyyah Sukerojo Situbondo, KH. Az-Za’im Ibrahimi, beberapa ustadz dan santri PP. Nuris Jember.

Prosesi pernikahan itu benar-benar khidmat. Berbagai sesi acara berjalan dengan lancar. Ustadzah Armita mengaku senang atas hal itu. “Alhamdulillah, para undangan mengikuti jalannya pernikahan ini dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, Gus Robith Qoshidi, Lc, juga mengungkapkan hal yang serupa. “Kegiatan perkawinan seperti ini sangat membahagiakan Pengasuh, karena memperkuat pesantren dan menopang perjuangan dakwah islamiyyah.”

Pada kesempatan ini, KH. Az-Za’im sempat memberikan beberapa wejangan singkat terkait kedua mempelai tersebut. “Membangun peradaban dimulai dari membangun negara. Membangun negara dimulai dari membangun propinsi. Membangun propinsi dimulai dari membangun kabupaten. Membangun kabupaten dimulai dari membangun desa. Membangun desa dimulai dari membangun RT/RW. Membangun RT/RW dimulai dari membangun sebuah keluarga. Membangun suatu keluarga berarti membangun suatu peradaban. Manghancurkan suatu negara dan peradaban, berarti dimulai dari suatu keluarga.”

“Saya berharap, semoga alumni pesantren menikah dengan alumni pesantren. Santri dengan santriwati. Supaya Islam ke depan semakin jaya dan terjaga dengan putra-putri jebolan pesantren,” harap Gus Robith. [Nabila/Red]