Silaturahmi Dua Pesantren dan Napak Tilas Kepahlawanan KHR. As’ad Syamsul Arifin

Silaturahmi Dua Pesantren dan Napak Tilas Kepahlawanan KHR. As’ad Syamsul Arifin

Pesantren Nuris – Hari Sabtu, tanggal 12 November 2016 pekan lalu, Pesantren Nuris Jember kedatangan tamu kehormatan, KHR. Achmad Azzaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Kunjungan tersebut bukan sekadar kunjungan biasa sebab Pengasuh Pesantren Nuris Jember dengan PP Salafiyah Syafi’iyah tersebut nyatanya berada dalam satu garis nasab keluarga.

Gus Robith Qoshidi, Pengasuh Pesantren Nuris Jember menyambut kehadirannya dengan tangan terbuka. “Ra Az Zaim ini masih memiliki hubungan darah dengan keluarga di Pesantren Nuris Jember. Cucu Kyai As’ad ini juga masih keponakan Kyai Muhyiddin dari keluarga ibunya, bahkan dari sisi bapaknya beliau adalah adiknya Kyai Muhyiddin.” Ungkap Gus Robith.

(Baca juga: Nuris, Urutan ke-3 Pondok Pesantren Terbaik se-Kabupaten Jember Versi Manggisan )

Sambutan dengan suka cita oleh segenap santri Pesantren Nuris Jember terhadap kunjungan tersebut. Apalagi, kehadiran Ra Az Zaim di sela kesibukannya sebagai Pengasuh di Sukorejo, silaturahmi ini sangat bermakna. “Silaturahmi ini semakin erat, selain karena kedua pesantren ini yang memang dalam satu keluarga ditambah dengan pernikahan Ustazah Armita dengan Ustaz Sayyid Birril Mustofa, santri kami yang juga tahfiz 30 juz.”

“Kami juga mengundang keluarga besar Pesantren Nuris Jember untuk menapaktilasi perjuangan  KHR. As’as Syamsul Arifin dengan berjalan kaki menyusuri jalan Sumberwringin hingga Curahdamar, Silo, Jember. Hal ini sebagai wujud syukur dan mengendapkan hikmah pengukuhan Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo.” Tambahnya.

15179080_1467335689943583_4708783347080985392_n-1 15203339_1467335116610307_4131528965258781324_n

Di sela kehadirannya ke Pesantren Nuris Jember, Ra Az Zaim juga menyempatkan untuk mengimami salat jamaah di Masjid Baitun Nur bersama ribuan santri Nuris. Beliau berpesan agar santri mejaga dan menghormati sumber ilmu yaitu, guru. Karena beliau lah jalan sampainya ilmu kepada kita. “Siapa yang menjaga hulunya, pasti hilirnya baik.” Tegas Ra Az Zaim dengan bijaksana. [AF.Red]

 

Related Post