Waliyam Mursida, seorang santri yang berhasil mengharumkan almamater pesantren Nuris Jember dengan membawa pulang berbagai penghargaan setiap kali mengikuti ajang perlombaan dari beberapa tingkat. Selain itu, ia juga menguasai berbagai kemampuan diluar debat Bahasa Inggris. Contohnya, ia telah menciptakan alat yang dapat mendeteksi adanya gas dalam ruangan dan berhasil mendapat juara Harapan 1 Tingkat Nasional.
Waliyam lahir pada tanggal 27 Mei 1998,dari sebuah keluarga yang sederhana dari pasangan Ahmad Yasin dan Raudlatul Hasriyah. Sosok multi tallent itu juga gemar melukis, baik melukis kaligrafi ataupun yang lainnya. Pria ini adalah Alumni dari TK Idhata dan SDN Gebang 1 Jember sebelum pada akhirnya ia menemukan tempat dimana ia mulai menyukai bahasa inggris ,yaitu di MTs Unggulan Nuris. Kemudian ia meneruskan study Senior High Schoolnya di MA Unggulan Nuris, hingga saat ini ia telah duduk di bangku kelas XII IPA MA.
(Baca juga: Wajah Baru Pondok Pesantren Mahasiswa Entrepreneur NURIS 2)
Jl. Kaca Piring no 11 Gebang Jember adalah tempat tinggal sang ahli language ini. Selain multi tallent, Waliyam juga memiliki sebuah impian yaitu kuliah di jurusan Hubungan Internasional (HI), dimana jurusan itu adalah jurusan yang lebih menonjol kepada bidang sosial. Ia juga bertutur bahwa ilmu sosial juga perlu dalam kehidupan sehari-hari. “Berelasi itu penting, baik anak IPA maupun IPS pasti memerlukan hal tersebut.”
Pria yang bergelut di jurusan IPA ini mengaku belajar tidak hanya terpacu pada papan tulis dan guru yang mengajar. Tapi, belajar itu juga busa dari orang-orang terdekat, mendengarkan sesuatu dan berbincang-bincang dengan orang hebat. Jadi, pada intinya ilmu itu juga didapat dari berinteraksi sosial dengan masyarakat. Kita sebagai pelajar SMA harus menerapkan hal tersebut. Karena jika kita terbiasa untuk bertanya dan berinteraksi dengan orang banyak ketika di masyarakat nanti kita tidak terkejut akan dunia yang luas dan fanatik.
Putra terakhir dari dua bersaudara ini mengatakan sangat tidak suka ketika berdiam diri. Dia berprinsip jika kita hanya berdiam diri kita tidak akan memperoleh hasil yang lebih dan kita akan menjadi orang yang sama dengan orang-orang yang luar biasa lainnya. “Lakukanlah hal yang tidak dilakukan dengan orang lain. Jika ingin memperoleh hasil yang luar biasa, ” tukasnya. Laki-laki yang sempat tidak menyukai mapel Bahasa Inggris ini selalu bertanya dan menyontek kepada temannya saat ulangan.
Ketika bersekolah di MTs Unggulan Nuris, Waliam mendapat wasilah dari Pengasuh untuk mengisi Try Out Bahasa Inggris anak SD dan ditunjuk untuk menjadi MC Bahasa Inggris. Sedangkan, ia tidak mengerti Bahasa Inggris sama sekali. Sejak saat itu, Waliam mulai menyukai Bahasa Inggris dan dibimbing oleh Bu Arifatun serta Kakak Aida. Saat itu juga Waliam mengikuti ajang-ajang perlomban dari berbagai kota. “Teruslah belajar dan teruslah merasakan pahit karena dari pahit itulah kita akan mendapatkan manis,’’ tutupnya.[RED].