Resensi Novel: Jembatan Horor

Resensi Novel Jembatan Horor

Judul Buku     : Jembatan Horor

Penulis           : Nikmatus S dan Eka Yulistia

Tebal Buku     : 160 halaman

Penerbit         : Euthenia

Tahun Terbit   : 2015

Sinopsis

Jembatatan horor adalah sebuah novel horror karangan dua  gadis mahasiswi yang menceritakan tentang sosok seorang wanita cantik yang bernama Anita, sosok wanita penunggu jembatan yang di kenal dengan jembatan Anita oleh masyarakat sekitar.

 Anita sosok yang menjadi korban pemerkosaan tiga orang lelaki yang tak berperasaan ketika dia hendak melompat dari jembatan tersebut karena dia tidak bisa bersatu bersama pacarnya Krishadi yang akan menikah dengan wanita pilihan mamanya. Setelah menjamah tubuh Anita secara bergilir, tubuh Anita di buang ke sungai dan menjadi arwah yang akan mengambil korban pria yang masih muda.

Pada suatu hari Fathir, anak Krishadi bersama Viona, menjadi korban penculikan oleh arwah Anita, ketika Fathir bertengkar bersama kakaknya Alvi dan kabur hingga akhirnya tanpa di sadari dia melewati jembatan Anita yang sering ia dengar menyeramkan. Tiba-tiba ketika dia berada di tengah jembatan seorang gadis cantik berdiri sendirian di samping pembatas jembatan.

“mungkin ini jodoh,” katanya sambil turun dari mobil dan mendekati si gadis itu. “kok sendirian? Mau kemana? Ayo aku anter! Gak baik perempuan sendirian begini,” Fathir mengajak ke mobilnya. Ketika Fathir terus bertanya di mana rumahmu di selalu menjwab “itu di depan” hingga sampai lagi ke jembatan Anita. Ketika Fathir melirik, dia sudah berubah menjadi sosok yang menyeramkan dan dia semakin mendekat hingga membuat Fathir tak sadarkan diri.

Beberapa hari Fathir menghilang menjadi korban arwah Anita hingga bisa di temukan dengan bantuan ki bulus.

Kelebihan

sebuah novel yang mampu membawa pembaca untuk bisa ikut merasakan ngerinya suasana yang di gambarkan, terutama ketika arwah Anita merasuki tubuh Fathir dan melukai tubuh Fathir dngan kuku hitam dan panjangnya.

Kekurangan

Cerita Horrornya sudah bagus dan menyeramkan. Tapi alangkah lebih indahnya jika tulisan judulnya di buat seperti tulisan darah, mungkin akan lebih mencekam.

 

Related Post