Bendera Nuris Berkibar di Arab dan Mesir, Check It Out in Channel Nuris
Pesantren Nuris – Beberapa pekan lalu peserta NSEP (Nuris Student Exchange Programme) 2017 Arab Saudi dan Mesir tiba di Pesantren Nuris Jember (16/3). Banyak kesan positif yang mereka dapatkan selama hampir sebulan di sana. Kini rekam jejak mereka terdokumentasi dengan apik di Channel Nuris, saluran resmi Youtube Pesantren Nuris Jember.
link Youtube: NSEP Arab dan Mesir 2017
Rangkaian agenda internasional yang dilakukan oleh santri Pesantren Nuris Jember kini tidak hanya sekadar Thailand, Malaysia, dan Singapura. Mereka kini merambah ke negara pusat pendidikan Islam dan peradabannya yakni Mesir dan Arab Saudi.
Terdapat 5 santri Pesantren Nuris Jember yang mengibarkan bendera Nuris di negara masyhur tersebut yakni, M. Kavin Robbani, Ahmad Fauzan, (kelas XI PK A MA Unggulan Nuris Jember), Abdul Aziz (XI PK B), M. Hasan Ulil Absor (X PK A), dan Ihza Wahyu F. (XI IPA). Mereka dibimbing langsung oleh Pengasuh Pesantren Nuris Jember, Gus Robith Qoshidi, Lc.
(Baca juga: Agen Islam Rahmatan Lil Alamin Nuris Telah Tiba dari Arab Saudi, Mesir, dan Malaysia )
Selama di sana, mereka juga didampingi oleh Kepala Nuris International Office (NIO), Ustad Imam Sainusi. Selain itu, mereka juga dibantu oleh Ustad Berryl selaku pengarah di sana.
Agenda penting santri Pesantren Nuris Jember selama di Mesir dan Arab Saudi adalah melakukan 3 hal. Di antaranya, Ziaroh Rukhiyah, Ziaroh Ilmiyah, dan Ziaroh Zakhofiyah.
Gus Robith menegaskan, “Kami berupaya mengenalkan Islam yang bersifat global kepada santri di Nuris. Jadi, pengetahuan mereka tidak hanya sekadar Indonesia, tetapi harus sampai ke pusat peradabannya. Di sanalah sumber Islam Ahlussunnah wal jamaah bermula.”
“Demi menghadapi gempuran zaman dan segala paham Islam yang menyimpang seperti Syiah, Wahabi, dan gerakan sesat lainnya. Kami ingin memotivasi santri untuk berani meningkatkan ilmu dan pengalamannya. Karena yang mereka hadapi bukan lagi sekadar manusianya, tetapi doktrinnya melalui pemikirannya, maka para santri juga harus melawannya dengan kecerdasan pula.” Imbuhnya.
“Alhamdulillah, para santri kelak ingin melanjutkan kuliah ke Al Azhar bahkan ke Eropa. Semoga mimpi mereka terwujud demi menciptakan pemikir Islam yang mumpuni setara profesor sekalipun. Amin.”[AF.Red]