Pesantren Nuris – Moris Surya, karya baru siswa jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan) SMK Nuris Jember menuai banyak pujian. Pasalnya, di usia mereka yang masih tergolong remaja bisa menciptakan sebuah inovasi baru dengan menciptakan mobil hemat energi berbahan bakar tenaga surya. Sebelumnya, siswa jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan) SMK Nuris Jember sudah berhasil menciptakan Go Car dan Moris (Mobil Nuris) bertenaga listrik yang juga mendulang kesuksesan.
Tidak heran jika mereka bisa menciptakan beberapa produk. Sebab, SMK Nuris Jember memberikan fasilitas belajar yang komplet dan representative, serta juga guru-guru yang profesional serta mumpuni di bidangnya. Fasilitas yang disediakan sekolah tersebut di antaranya bengkel kendaraan yang dilengkapi dengan engine trainer, electrical trainer, alat-alat praktik lengkap, dan lain-lain.
(baca juga: Kelas Honda SMK Nuris Jember, Siap Cetak Montir Profesional dan Andal)
Selain itu, materi pembelajaran yang diajarkan juga lengkap meliputi materi dasar dan kompetensi keahlian. Materi dasar di antaranya dasar-dasar otomotif, gambar teknik otomotif, pekerjaan dasar teknik otomotif, dan teknologi dasar otomotif. Sedangkan untuk materi kompetensi keahlian di antaranya pemeliharaan mesin kendaraan ringan, pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan, produk kreatif dan kewirausahaan, dan lain-lain. Teori hanya diberikan 40% dari kegiatan belajar mengajar selebihnya untuk praktik.
Jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan) akan selalu melakukan inovasi untuk menciptakan produk-produk berkelas dan bermanfaat bagi banyak orang. “Kami akan terus melakukan inovasi, kesuksesan Go Car, Moris, dan Moris Surya menjadi motivasui kami untuk menjadi lebih baik. Semoga siswa TKR SMK Nuris Jember semakin berprestasi dan tetap semangat untuk melakukan inovasi, “kata A. Firlani Ramadhab, kepala jurusan TKR SMK Nuris Jember.
(baca juga: Sarana Belajar Representatif, Kelas Axioo SMK Nuris Jember Wujudkan Generasi Ahli ITC)
Siswa lulusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan) akan mendapatkan sertifikat langsung dari LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang diakui se Asia Tenggara. Sertifikat tersebut menjadi pertimbangan ketika melamar kerja baik di Indonesia maupun negara lain di Asia Tenggara. (Red/Yuv)