Pesantren Nuris – Santri Nuris pasti kenal ustadzah Romzatul Widad? Perempuan kelahiran Situbondo yang menimba ilmu di Pesantren Nuris selama 10 tahun lebih ini adalah salah satu sosok inspiratif bagi para santri. Lahir tanggal 24 Agustus 1996, nyantri di Nuris sejak tahun 2008 di Lembaga MTS dan MA. Kemudian, ia melanjutkan studinya di Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah IAIN Jember. Selama kuliah sarjana, ia sembari mengabdi di pesantren, karirnya terus melejit sempurna. Kepiawaiannya dalam mengelola organisasi sering kali mendapatkan banyak pujian dari pengasuh dan para pengurus lainnya. Dimulai menjabat menjadi pengurus ubudiyah hingga saat ini ia menduduki posisi Waka Biro Kepesantrenan Putri. Kesibukannya selama masa pengabdian justru menjadi salah satu alasan dia mampu menyelesaikan studinya dengan tepat waktu. Lulus pada bulan Juli lalu dan akan melaksanakan wisuda pada bulan September mendatang. Gadis yang jago orasi ini, merupakan santri yang cerdas dan rajin, prestasi yang dia torehkan begitu banyak selama nyantri, sehingga tidak heran jika dia mampu lulus dengan IPK cumlaude “3,79”.
(baca juga: Ketum Terpilih, M. Syawqul Muhibbil, Majukan Pesantren Nuris Jember melalui Kopi Manis)
Setelah lulus sarjana dengan gelar S.Pd dia langsung melanjutkan Pendidikan Pascasarjana di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ia memilih jurusan yang sama, “saya pilih jurusan yang linier karena memang passion saya di bidang Manajemen Pendidikan Islam, dan kampus UIN Malang menjadi kampus pilihan karena selain mempertimbangkan akreditasinya yang sudah ‘A’, selain itu jarak tempuh Malang dengan Jember tidak terlalu jauh” jelasnya. Ia menceritakan proses awal untuk mendaftar yang sangat berkesan, “Jadi, awal transfer saya salah mengirim uang ke kampus UNISMA sehingga saya harus kehilangan uang tersebut dan melakukannya sekali lagi dengan sangat hati-hati agar terkirim ke UIN Malang” curhatnya. Seleksi masuk tanggal 7 Agustus lalu, dengan tiga tes yakni TPA, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris yang dimulai pukul 7.30 WIB – 14.00 WIB. Tanggal 15 Agustus kemarin, ia resmi tercatat sebagai mahasiswa UIN Malang. Motivasi terbesar dia melanjutkan studi adalah orang tua dan baginya perempuan harus mempersiapkan masa depan yang matang agar dapat mengawal pendidikan generasi bangsa.
Jiwa santrinya yang begitu melekat membuatnya ingin tetap nyantri selama menempuh pascasarjana. Baginya, tidak hanya keilmuan umum, keilmuan agama sangat dibutuhkan untuk bermasyarakat. Motto hidup gadis penyuka warna hijau ini adalah Bermanfaat Bagi Orang Lain, “tidak ada yang lebih baik dari kita dapat bermanfaat bagi orang lain, memang pengucapannya mudah, pengaplikasiannya amat sulit dan itu adalah tantangan untuk kita agar terus berusaha menjadi bermanfaat” jelasnya. Itulah salah satu dari ratusan alumni Nuris yang sangat menginspirasi. Semoga kita dapat belajar banyak hal darinya dan sahabat Widad dapat terus melanjutkan karir untuk mencapai impiannya. Salam Santri Nuris!!! (Aisyi/Red)