Soal:
Amalan apa saja yang sunnah dilaksanakan pada hari Jumat? Dan bagaimana hukumnya membaca surat al-Kahfi dan shalawat pada hari atau malam Jumat?
Jawab:
Hari Jumat merupakan hari yang paling mulia dalam agama Islam. Karena itu merupakan hari raya mingguan bagi umat Islam. DR. Muhammad Bakr Isma’il menyatakan:
يَوْمُ الْجُمُعَةِ يَوْمٌ عَظِيْمٌ عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ. وَهُوَ الْيَوْمُ الَّذِى اخْتَارَهُ اللهُ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدًا أُسْبُوْعِيًّا يَجْتَمِعُوْنَ فِيْهِ لِلصَّلاَةِ فِي أُلْفَةٍ وَمَحَبَّةٍ. (الفقه الواضح من الكتاب والسنة، ج ١ ص ٢٤٠)
“Hari Jumat merupakan hari yang sangat mulia di sisi Allah azza wa jalla. Dan hari itu merupakan hari yang dipilih oleh Allah Swt sebagai hari raya mingguan bagi kaum muslimin. Pada hari itu mereka berkumpul untuk melaksanakan shalat dengan penuh keramahan dan kecintaan.” (Al-Fiqh al-Wadhih min al-Kitab wa al-Sunnah, juz I, hal 240).
(baca juga: Adzan untuk Bayi yang Baru Dilahirkan)
Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada hari itu. Di antaranya adalah memperbanyak wirid dan dzikir. Karena pada hari itu, ada satu waktu istijabah yang sengaja dirahasiakan oleh Allah Swt agar hamba-Nya lebih giat mencari waktu tersebut. Termasuk juga yang disunnahkan adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah hadits disebutkan.
عَنْ أَوْسِ بْنِ أَبِى أَوْسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَىَّ، فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ تُعْرَضُ صَلاَتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ؟ يَعْنِى بَلِيتَ؟ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الأَنْبِيَاءِ (سنن ابن ماجه، رقم ١٠٧٥)
“Dari Aws bin Aws ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya hari paling mulia bagimu adalah hari Jumat. Pada hari itu Nabi Adam AS diciptakan, di hari itu ditiupkan ruh, dan pada hari itu dilaksanakan siksaan. Karena itu, maka perbanyaklah membaca shalawat kepadaku. Sebab shalawat yang kamu baca pada hari itu akan dihadapkan kepadaku. Lalu, salah seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah bagaimana mungkin shalawat yang kami baca itu bisa dihadapkan kepadamu, padahal engkau telah hancur dimakan bumi?” Rasul Saw menjawab, “Sesungguhnya Allah Swt mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi-Nya.” (Sunan Ibn Majah, [1075])
Di antara amalan yang dianjurkan juga adalah membaca surat al-Kahfi pada malam atau siang pada hari Jumat. Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri:
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ : مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ (سنن الدارمي، رقم ٣٢٧٣)
“Abi Sa’id al-Khudri, ia berkata, “ Barang siapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jumat, maka Allah Swt akan menyinarinya dengan cahaya antara dia dan rumah yang penuh keindahan.” (Sunan al-Darimi, [3273])
(baca juga: Melafalkan Niat Sebelum Shalat)
Membaca shalawat dan membaca surat al-Kahfi pada hari atau malam jumat itu sunnah. DR. Muhammad Bakr Isma’il menyatakan:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يُكْثِرَ الْمُسْلِمُ مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَيَوْمِهَا…إلى أن قال…وَيُسْتَحَبُّ قِرَاءَةُ سُوْرَةِ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَتِهَا. (الفقه الواضح من الكتاب والسنة، ج ١ ص ٢٤١)
“Seorang muslim disunnahkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw pada malam hari Jumat….. begitu juga sunnah membaca surat al-Kahfi pada malam dan hari itu.” (Al-Fiqh al-Wadhih Min al-Kitab wa al-Sunnah, juz I, hal 241).
Sumber: KH Muhyiddin Abdusshomad. 2010. Fiqih Tradisionalis. Surabaya: Khalista.