Bercita-cita Jadi Dokter, Dea April Juara OBI 2018 Tingkat Provinsi
Pesantren Nuris – Tidak hanya prestasi dalam bidang keagamaan dan kompetisi sains yang berhasil diraih oleh siswa MA Unggulan Nuris. Baru-baru ini siswa Madrasah Aliyah tersebut berhasil rebut juara dalam ajang Olimpiade Bahasa Indonesia (OBI) tingkat provinsi yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyyah Jember (21/10/2018). Dia adalah Dea April, siswa kelas XII IPA A MA Unggulan Nuris.
Siswa berkacamata ini berhasil dapatkan juara harapan 1 dalam ajang Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat Jawa Timur. Kompetisi kebahasaan tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan sudah kelima kalinya olimpiade tersebut digelar. Dea April harus puas dengan peringkat harapan satu setelah melalui perjuangan yang cukup panjang.
Di babak penyisihan dia harus mengerjakan 50 soal pilihan ganda dan berada diurutan ketiga dari 10 peserta terbaik. Atas capaian tersebut, dia berhak berlanjut ke babak final. Babak final berbentuk cerdas cermat, jadi kecerdasan 10 finalis benar-benar diuji. Selain Dea, Fadya Rahman Nurain siswa kelas X IPA 1 SMA Nuris Jember juga berhasil lolos ke babak final, namun belum berhasil mendapat juara.
(baca juga: Juara 2 Musabaqoh Fahmil Quran Tingkat Jatim, Gemilang Prestasi MA Unggulan Nuris)
Tampil sebagai juara dalam kompetisi bergengsi ini merupakan pengalaman berharga. Sebab dia bersaing dengan siswa lainnya yang berasal dari seluruh daerah di Jawa Timur. “Alhamdulilah dan tidak menyangka saya bisa mendapatkan juara harapan 1, karena info lomba ini sangat mendadak sehingga kami diberi karantina hanya7 hari saja. Semoga saya bisa kembali mengharumkan nama MA Unggulan Nuris.” Ujar Dea yang bercita-cita menjadi dokter ini.
Ini sudah merupakan capaian yang luar biasa dan membuktikan kulaitas MA Unggulan Nuris. Dea berhasil juara harapan 1 dan berada di atas SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi sebagai juara 1, SMA Negeri 1 Tenggarang sebagai juara 2, dan SMA Negeri 1 Jember sebagai juara 3. Kerja keras Dea terjawab atas capaiannya ini. Hamir setiap hari 100 soal bahkan lebih dia lahap habis. Semangat juangnya benar-benar fantastis. “Bagi saya tidak ada orang bodoh, semua orang bisa jika dia mau belajar. Kesimpulannya bisa karena terbiasa,” imbuhnya. (red/Yuv)
Dokumentasi penyerahan piala para pemenang OBI 2018 di Aula Unmuh Jember