Pesantren Nuris– Nuris selalu berusaha untuk menggiatkan dunia literasi. Selain melalui ekstrakurikuler jurnalistik dan juga penulisan kreatif, literasi digiatkan melalui kegiatan seminar dan motivasi literasi. Baru-baru ini, telah digelar bedah buku sekaligus launching buku “Lemari Pengucap” juga motivasi literasi bersama Fahmi Ilman dan Diyana Millah Islami (12/10/2018). “Aku Berkarya maka Aku Ada” merupakan tema dari kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut diikuti oleh semua siswa anggota ekstrakurikuler jurnalistik website, penulisan kreatif, dan anggota OSIS/OSIM untuk tingkat SMA, SMK, dan MA Unggulan Nuris. Bedah buku dan motivasi literasi ini merupakan agenda dari tim Penjamin Mutu Siswa Yayasan Nurul Islam Jember tahun pelajaran 2018/2019 dan dilaksankan di aula yayasan Nurul Islam Jember.
(baca juga: Seminar Literasi di MA Unggulan Nuris, Semangat Kebangkitan Hari Aksara Internasional 2018)
Terdapat dua pemateri dalam seminar tersebut,yaitu Fahmi Ilman dan Diyana Millah Islami. Keduanya merupakan seorang penulis muda berbakat dan penggiat sastra. Fahmi Ilman merupakan penyair muda berbakat alumni Pesantren Nuris Jember yang kini sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi yang ada di Malang. Dia berhasil menulis beberapa antologi puisi. Salah satunya adalah “Tulisan Kepada Batu Nisan”. Sedangkan Diyana Millah Islami adalah seorang penulis wanita berbakat dan berprestasi. Dia berhasil mendapat penghargaan sebagai penulis buku Islam terbaik kategori fiksi dewasa Islamic Book Fair (IBF), IKAPI DKI Jakarta tahun 2016. Saat ini, gadis yang dikerap disapa “Mbak Di” ini mengajar bahasa Indonesia di SMA Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.
Dalam kegiatan seminar ini, Fahmi Ilman menyampaikan bahwa menulis itu harus konsisten. Luangkan waktu satu atau dua jam perhari untuk menulis. “Tidak ada orang bodoh, semua orang pandai menulis asalkan mau berlatih. Sisakan satu hingga dua jam perhari untuk menulis, maka kalian akan terbiasa untuk menulis,” kata Fahmi Ilman kepada peserta seminar. Sedangkan Mbak Di membedah antologi cerpen “Lemari Pengucap” karya terbaik Tasya Dea, siswa SMA Nuris Jember dan 9 teman-temannya.
(baca juga : Agus Iswanto: Jurus 3 N Ampuh Bangun Literasi)
Antusias peserta sangat luar biasa. Usai pemateri memaparkan penjelasannya, mereka aktif bertanya bahkan hingga berebut. Ini menunjukkan bahwa siswa Nuris siap untuk menggiatkan literasi. “Senang bisa bertemu dengan dua penulis muda hebat dan berbakat. Dengan adanya bedah dan launching buku antologi “Lemari Pengucap” karya siswa SMA Nuris Jember juga motivasi literasi ini semakin membuat kami semangat untuk menggiatkan dunia literasi di lingkungan Nuris,” kata Deli, salah satu anggota ekstrakurikuler jurnalistik website. (red/Yuv)