Berolahraga di Kala Muda, Muda di Kala Tua

Penulis: Redaksi Majalah Nuris Edisi 11

Sebuah ucapan motivasi ini bukan sekedar menarik minat berdasarkan mitos belaka. Untuk Anda yang lansia atau mungkin di atas kepala tiga, pasti akan berlomba-lomba untuk menunjukkan kebugaran dan fisik tampil seperti anak muda. Berharap para kerabat atau siapapun yang bertemu dengan Anda menanyakan rahasia awet muda dengan berbagai pujian.

Namun untuk bisa tampil awet muda bukanlah dengan rutin memakai serum atau obat-obatan lainnya yang berhubungan dengan itu, termasuk suplemen-suplemen. Juga bukan dengan diet ekstrim yang justru malah mengakibatkan trauma tersendiri. Bukannya tanpa fakta, bahwa olah raga secara teratur di kala usia muda merupaka kunci utama untuk tampil bugar dan kulit tampak selalu sehat hingga di usia tua.

(baca juga: Upaya Menanggulangi HIV/AIDS; Salah Satunya Adalah Nyantri di Pondok Pesantren)

Apalagi di kala masih muda kita masih memiliki banyak waktu luang dan juga energi yang cukup banyak untuk melakukan aktivitas olah raga. Dibandingkan jika sudah usia lanjut, pasti akan sulit menemukan waktu tepat berolahraga karena entah serangkaian alasan untuk itu. Besar kemungkinan bagi mereka yang begitu rajin olahraga dan teratur dalam menjaga pola makan sehat seimbang semasa muda, akan memiliki otot yang kuat juga metabolisme tubuh terjaga baik sehingga mereka tidak gampang buncit.

Dalam prosesnya, ketika penuaan terjadi secara normal, sistem saraf kehilangan motor neuron (akan mengakibatkan hilangnya unit motorik, massa otot mulai berkurang dan kekuatannya akan ikut menurun). “Sebab oleh itu, sangat penting untuk bisa mengidentifikasi peluang kejadian tersebut dan menunda hilangnya unit motorik di usia tua”. Ternyata, rutin berolahraga juga bisa menghindari pikun, penyakit akut yang kerap kali menyerang orang tua, bahkan anak muda itu pastinya sangat;ah menjengkelkan dan tidak jarang menimbullkan emosi negatlife.

Sebelumnya di Amerika Serikat para pakar peneliti dari University of Mimai telah menganjurkan agar para orang tua untuk sering diajak berolahraga atau aktivitas fisik lannya. Menghindari hal yang ditakutkan pada kondisi masalah kognitif mereka yang berdampak menurunnya daya ingat dan gerakan tubuh lambat. Seperti yang ditulis Neurology dalam jurnalnya bahwa berolahraga secara rutin dan teratur dapat melingdungi dan membantu menjaga kemampuan kognitif pada lansia. Dilakukan penelitian kepada sejumlah orang yang diawasi perkembangannya selama tujuh tahun, dimana mereka diminta melakukan olahraga ringan seperti berjalan dan yoga.  Pada hasil akhirnya sungguh menakjubkan. Ketika mereka melakukan tes dan diberi tugas-tugas sederhana, mereka mampu dengan cepat menangkapnya. Juga lebih mudah menghafal kata-kata dan terhindar dari pikun.

(baca juga: Ingin Hidup Sehat? Ini Caranya)

Disarankan tidak hanya berolahraga secara teratur, namun juga untuk para orang tua sebisa mungkin menghinndari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol. Menjaga indeks masa tubuh, dan terus mengontrol tekanan darah agar tetap bugar dan terhindar dari pikun.

Related Post