Mengenal Ulama Besar dari Sosok Ahmad Syafi’i Ma’arif
Penulis: Ali Maulana Akbar*
Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Maarif, lahir di Sumatera Barat pada tahun 1935 M, adalah seorang ulama, cendekiawan, ilmuwan dan pendidik Indonesia. Beliau menimba ilmu di masa kecil hingga remajanya di Yogyakarta, Mulai dari Madrasah Mualimin, Universitas Cokroaminoto Surakarta, IKIP Yogyakarta sekarang UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) dan ke luar negeri di Chicago University, Amerika Serikat.
Ma’arif muda, merupakan seorang pengembara ilmu, di usia kecilnya beliau sudah merantau ke Jawa, untuk berniat mengawalinya di Pesantren Muhammadiyah Mualimin Yogyakarta, sempat tidak diterima karena sudah penuh, tekat buya muda ini tak pernah surut, terus belajar di berbagai tempat hingga bisa masuk sekolah impiannya tersebut. Bahkan, pernah buya berhenti sebelum masuk perguruan tinggi karena kurangnya biaya. Untuk memenuhi cita-citanya, beliau ikut membantu mengajar ngaji di surau pingir kota Yogyakarta.
(baca juga: KH. Muhammad Shiddiq, Pembawa Islam di Kabupaten Jember)
Pernah menjadi Ketua Umum PP. Muhammadiyah setelah selesainya Prof. Dr. Amin Rais dan pengganti dari beliau Prof. Dr. Din Syamsudin. Pengabdian di Muhammadiyah dan keorganisasian sangat besar. Sepak terjangnya dimulai dari keaktifannya di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam, hingga buya mampu menjadi orang yang berpengaruh besar dan dikenal sebagai orang nomor satu pada organisasi besar sekelas PP. Muhammadiyah.
Di usia tuanya ini, beliau menjadi Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) dan pendiri Maarif Institute, dan juga dikenal sebagai seorang tokoh yang mempunyai komitmen kebangsaan yang tinggi. Sikapnya yang plural, kritis, dan bersahaja telah memposisikannya sebagai “Bapak Bangsa”. Ia tidak segan-segan mengkritik sebuah kekeliruan, meskipun yang dikritik itu adalah temannya sendiri.
*penulis adalah alumni MA Unggulan Nuris lulusan tahun 2016, kini sedang melanjutkan studi di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta